Senin, 18 Mei 2015

FILSAFAT ISLAM SESUDAH IBNU RUSYD : Mulla Shadra

A.    Mulla Shadra
1.      Biografi
Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Ibrahim yahya Qawami Syirazi. Ia lahir di Syiraz, Iran sekitar 979 H. Ia lebih dikenal dengan Shadr Al-Muta’allihinn karena pintar dalam pengetahuan hikmah. Mulla Shadra memiliki tiga puteri dan dua putera. Anak-anak dan menantu Mulla Shadra tergolong sebagai ulama terpandang pada masanya yang menguasai ilmu-ilmu Islam tradisional. Informasi yang factual tentang kehidupannya sangat sulit ditemukan. Bahkan wafatnya belum diketahui.
2.      Karya-Karya Mulla Shadra
Sebagai penerus atau penyempurna aliran filsafat Islam sebelumnya, membuat Mulla Shadra menulis karya-karya besar lebih dari 20 , sebagai berikut : Al Hikmah Al Muta’aliyah fi Asfar Al-A’qliyah Al-Arba’ah (Asfar), Al-Hasyr (Tarh Al-Kawnayn fi Hasyr Al-Alamin), Al-Hikmah Al-‘Arsyiyah, dll
3.      Filsafat Mulla Shadra
Dalam teori pengetahuannya, ia menetapkan 3 jalan untuk mencapai kebenaran, yaitu jalan wahyu, ta’aqqul, dan al-burhan, serta jalan musyahadah dan mukasyafah, yaitu jalan penyaksian kalbu dan menyingkapan mata hati melalui penyucian hati. Ia membagi pengetahuan menjadi dua jenis, yaitu husuli atau konsepsual dan pengetahuan atau ilmu huduri. Titik pusat filsafat ia ialah pengalaman makrifat tentang wujud sebagai hakikat atau kenyataan tertinggi.
Filsafat metafisika Mulla Shadra, menurutnya benda-benda disekitar alam bukanlah tanpa ilusi, namun juga ada seperti adanya Tuhan, sedangkan sifat-sifat tidak mempunyai eksistensi sama sekali. Realitas alam semesta merentang dari kutub Tiada mutlak ke kutub Ada mutlak (Hikmah Muta’aliyah).
Dalam teori gerakan substansial, ia mengatakan bahwa seluruh wujud manusia, yakni badan dan pikiran berada dalam perubahan, perubahan perkembangan dimana entitas yang bergerak secara progresif merealisasikan kesempurnaan hingga wujus yang abadi (harakat al-ittishal).
Teori kebangkitan jasmani Mulla Shadra ada 10, yakni : faktor dasar dalam realitas adala wujud dan bukan esensi atau idea abstrak; perbedaan sesuatu dari lainnya, sebagai  entitas ndivisual, berdasarkan wujudnya sendiri (kualitas dan aksiden individual); wujud yang merupakan substansi tunggalm berubah dan berkembang; entitas adalah keseluruhan gerak berkembang; entitas identik dengan bentuk akhir sesuatu sebagai titik akhir dan istilah-istilah gerak sebelumnya bukan entitasnya; entitas yangmenyatu bukanlah urutan yang sama; kestauan badan disebabkan oleh jiwa yang merupkan bentuknya yang terakhir; imajinasi bukan fakultas badan; setelah mati imajinasi menjadi intens dan terus berlangsung.
Kunci flsafatnya, untuk mencapai derajat hikmah muta’aliyah ada 4 kesempurnaan akal : melepas tabir kegelapan dan cahaya yang menghalangi hakikat rohaninya, hakikat menuju hakikat dengan hakikat, hakikat kepada makhluk dengan hakikat, dan dari makhluk menuju makhluk dengan makhluk dengan hakikat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar