A.
Suhrawardi
Al-Maqtul
1.
Biografi
Nama lengkapnya
adalah Syihabuddin Yahya ibn Habasy ibn Amirak Abu al-Futuh Suhrawardi. Ia
diberi gelar Syekh al-Isyraq pendiri madzhab Peripatetik lahir tahun 549 H di
Persia Barat Laut. Ia mengembara ke seluruh Persia mengunjungi guru tasawuf,
lalu ke Suriah dan Anatolia, lalu ke Damsyik menjadi penasihat kerohanian
Istana. Hingga pada suatu peristiwa abad pertengahan, ia dituduh sebagai zindiq
atau anti agama terhadap orang-orang yang tidak suka dengan ketenarannya.
Peristiwa itu yang akhirnya ia menemui kematian tragis melalui eksekusi di
Aleppo pada 587 H.
2.
Karya-Karya
Suhrawardi Al-Maqtul
Karya-karyanya
digolongkan dalam 3 bagian: filsafat iluminasi, risalah singkat filsafat, dan
kisah perumpamaan. Salah satu karyanya adalah: Al-Talwihat, Hayakil an-Nur,
Al-Muqawamat, Qishshah al-Gurbah al-Garbiyyah, dll.
3.
Filsafat
Suhrawardi Al-Maqtul
-
Filsafat
Iluminasi
Pengetahuan
iluminasionis melalui kehadiran al-Ulum al-hudhuri al-isyraqi menandai
kelebihutamaan modus pemahaman yang intuitif, langsung, dan tanpa selang waktu,
atas definisi-definis esensialdan membedakan pandangan iluminasi dan pandangan
peripatetic tentang pengetahuan perolehan “al-‘ilm al’hushuli”.
-
Metodologi
Filsafat Suhrawardi
Ia
membagi metafisika dalam metafisika generalis dan spesialis. Metafisika
generalis melibatkan diskusi-diskusi standar tentang subjek-subjek seperti
eksistensi, kesatuan, substansi, aksiden, waktu, dll. Metafisika spesialis
melibatkan pendekatan ilmiah yang baru untuk menganalisis masalah-masalah
suprasional, seperti eksistensi dan pengetahuan Tuhan, pembuktian terhadap
yanag riil, dll. Teori kategori menurutnya dapat disederhanakan menjadi 5,
yaitu substansi, kualitas, kuantitas, relasi, dan gerak.
-
Struktur
Filsafat Iluminasi
Filsafat
iluminasinya banyak menggunakan gaya bahasa yang khas, seperti symbol untuk
Wujud Niscaya disebut dengan Cahaya dari Segala Cahaya. Intelek-intelek
terpisah disebut dengan cahaya-cahaya abstak, dll. Gaya bahasa ini dianggapnya
mempunyai intensitas yang berbeda meskipun esensinya sama dan lebih dapat
diterima untuk membahas kedekatan dan kejauhan dari sumber indikasi akan
derajat kesmpurnaan.
-
Epistemologi
Iluminasionis
Ada
4 tahapan pengetahuan seorang filsuf, yaitu meninggalkan dunia, tahap iluminasi
(pencerahan), pencapaian pengetahuan tak terbatas, dan pendokumentasian
pengalaman visioner yang ditulis ulang. Teori Suhrawardi tentang visi, ia
menyebutkan ada syarat agar visi dapat terwujud, yaitu kehadiran cahaya
disebabkan oleh pemancaran Cahaya dari segala cahaya, ketiadaan penghalang
antara subjek dan objek, dan iluminasi pada subjek dan objek.
Ringkasnya,
landasan filsafat iluminasi adalah bahwa hukum-hukum yang mengatur penglihatan
dan visi didasarkan pada kaidah yang sama, yang terdiri atas eksistensi cahaya,
tindakan visi, dan tindakan iluminasi. Tujuan akhir iluminasi adalah menjadikan
manusia masuk ke dalam jajaran alam malaikat yang diliputi oleh hakikat dan
makrifat tentang Allah, menguasai ilmu Allah, dan dapat meraihnya sebelum
kemunculannya kea lam ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar