Senin, 18 Mei 2015

FILSAFAT ISLAM DI DUNIA ISLAM TIMUR : al-Ghazali



A.    Al-Ghazali
1.    Biografi
Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali, dilahirkan di Thus, Khurasan,Persia pada 450 H. Ia diberi gelar Hujjat al-Islam dan Zayn ad-Din. Ayah al-Ghazali adalah seorang sufi sejati. Ayahnya wafat ketika ia dan saudara kandungnya, Ahmad masih dalam usia kanak-kanak. Ayahnya berwasiat kepada temannya seorang sufi untuk merawat anaknya. Setelah biaya yang dititipkan ayahnya habis, mereka melanjutkan ke sekolah agama  di Thus. Kemudian ia pergi ke kota ilmu Naisabur di sekolah Nidhimiyah bermadzhab Asy’ariyah. Gurunya ialah Imam al-Haramain al-Ma’ali al-Juwaini. Setelah Imam al-Haramain wafat, PM saljuk memberikan kepercayaan al-Ghazali untuk mengelola madrasah Nidhamiyah di Baghdad. Khalifah Abasiyah meminta Al-Ghazali terjun ke politik. Akan tetapi ia merasakan krisis rohani, keraguan masalah akidah dan ilmu pengetahuan selama 2 bulan. Maka, ia melanjutkan studinya dan meninggalkan Baghdad untuk ke Syam dan kota-kota lainnya guna berkhalwat untuk berjuang tazkiyatun nafs dan mendekatkan diri kepada Allah hingga beliau wafat pada 14 Jumadil Akhir 505 H. 

2.    Karya-Karya Al-Ghazali
Kitab yang ditulisnya meliputi bidang tafsir al-Qur’an. Kalam, ushul fiqh, tasawuf, falsafah, dll. Jumlahnya mencapai 72, yang diantaranya : Ihya Ulum ad-Din, Tahafut al-Falasifah, Al-Iqtishad al-“Itiqad, Jawahir al-Qur’an, dll
3.    Filsafat al-Ghazali
-       Paham Qadim-nya Alam
Baginya, alam haruslah tidak qadim dan ini berarti pada awalnya Tuhan ada, sedangkan alam tidak ada, kemudian Tuhan menciptakan alam maka alam ada disamping adanya Tuhan. Tuhan Maha Mengetahui, Mahaperkasa, dan Maha Berkehendak dalam menentukan sesuatu yang Ia kehendaki, maka Ia menciptakan semua makhluk dan alam sebagaimana Ia kehendaki dan dalam bentuk yang Ia kehendaki. 
-       Paham bahwa Tuhan Tidak Mengetahui Juz’iyat
Al-Ghazali memandang bahwa Tuhan Maha Segala Tahu baik besar ataupun kecil. Pernyataan bahwa Tuhan tidak mengetahui juz’iyat menunjukkan ketidakberimanan mereka. Yang benar adalah tidak ada sebutir atom pun di langit maupun di bumi yang luput dari pengetahuan-Nya.
-       Paham Kebangkitan Jasmani
Menurut al-Ghazali, gambaran al-Qur’an dan Hadis tentang kehidupan di akihrat mengacu pada rohani dan jiwa. Jasad dibangkitkan dan disatukan dengan jiwa-jiwa manusia yang pernah hidup du dunia untuk merasakan nikmat surgawi yang bersifat rohani-jasmani dan merasakan azab neraka yang bersifat rohani-jasmani.
-       Metafisika
Manusia menurut al-Ghazali diciptakan Allah sebagai makhluk yang terdiri dari jiwa dan jasad. Jiwa, yang menjadi inti hakikat manusia adalah makhluk spiritual rabbani yang sangat halus (latifah rabbaniyyah). Istilah-istilah yang digunakan al-Ghazali adalah qalb, ruh, nafs, dan ‘aql. Tuhan sesungguhnya dapat menghancurkan jiwa, tetap Dia tidak melakukannya. Hanya jiwa syara’ yang dapat menjelaskan kehidupan di akhirat. Mengenai hubungan jiwa dan jasad, jiwa merupakan inti hakiki manusia dan jasad hanyalah alat baginya untuk mencari bekal dan kesempurnaan; karena jasad sangar diperlukan oleh jiwa maka ia harus dirawat baik-baik.   
-       Klasifikasi Ilmu
Al-Ghazali menyebutkan 4 klasifikasi ilmu, yaitu Ilmu Teoritis dan Ilmu Praktis, Pengetahuan Hudhuri dan Pengetahuan Hushuli, Ilmu Religius dan Ilmu Intelektual, dan Ilmu Fardhu ‘Ain dan Ilmu Fardhu Kifayah.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar