A.
Ikhwan
Ash-Shafa’
1.
Biografi
Ikhwan ash-Shafa’ (347-373H) adalah
kelompok filsuf di kota Basrah yang tidak jelas, karena anggota dan
aktivitasnya bersifat rahasia dari kalangan Syiah Ismailliyah yang memiliki
cabang di Baghdad. Para pemuka mereka adalah Abu Sulaiman Al-Busti, Abu
al-Hasan az-Zanjari, Abu Ahmad an-Nahrajuri, Abu al-Hasan al-Aufi, dan Zaid bin
Rita’ah. Kelompok ini terbagi dalam 4, yaitu Para Saudara Yang Baik dan
Dikasihi (15-29th), Para Saudara Yang Terbaik dan Utama(30-39th),
Para Saudara Yang Utama dan Mulia (40-49th), Kelompok Elit Yang
Memiliki Hati Terbuka dan Menyaksikan Kebenaran dengan Mata Hati (50th-an)
2.
Karya-Karya
Ikhwan Ash-Shafa’
Kelompok ini
memiliki karya yang terhimpun menjadi 52 risalah (14 matematis, 17 kealaman, 10
psikologis dan intelektual, 11 metafisika dan teologis), salah satunya yaitu
“On How the Animals and Their Kinds are Formed.
3.
Filsafat
Ikhwan Ash-Shafa’
-Filsafat Alam
Kemunculan
wujud dari yag pertama sampai yang terakhir, urutannya adalah: Tuhan, akal
universal, jiwa universal, materi pertama dan bentuk, tabiat, tubuh mutlak,
falak, unsur yang empat ( tanah, air, udara, dan api), dan yang dilahirkan dari
empat unsure (benda mineral, tumbuhan, binatang, dan manusia). Penciptaan alam
oleh Tuhan adalah manifestasi kepemurahan Tuhan. Ia menciptakan alam rohani
sekaligus dan menciptakan alam raga secara berangsur-angsur.
-Filsafat dan Angka
Seseorang
harus mempelajari matematika dan bilangan sebelum mempelajari cabang-cabang
pengetahuan yang lain, seperti logika, fisika, dll. Seseorang dapat belajar
tentang keesaan Tuhan dengan mengetahui hal-hal yang berkenaan dengan angka.
-Manusia dan Jiwa
Manusia
terdiri atas dua unsure, yaitu Jiwa(Immateri) dan Tubuh(Materi). Masuknya jiwa
kedalam tubuh adalah hukuman untuk jiwa karena melanggar larangan Tuhan,
seperti kisah Adam As. Jiwa dalam tubuh memilki potensi menerima pengetahuan.
Maka harus dididik dengan benar, agar jiwa menjadi suci tidak mengikuti hawa
nafsu dan menjadi malaikat dalam potensi. Maka jika tiba waktu kematian, jiwa
manusia masuk keadalam surga di alam langit, berbahagia dengan segala
kesenangan. Begitu juga sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar