Rabu, 27 Januari 2016

Hadis Aqidah Tentang Malaikat Jibril Karya Fiky Muzakkiya



Bab I
Pendahuluan


a.       Latar Belakang
Pembicaraan tentang malaikat itu akan menemukan beberapa prespektif baik dilihat dari al-Qur’an maupun hadits. Pernyataan ini tidak hanya ada di kedua sumber landasan dalam agama Islam saja, akan tetapi gagasan tentang malaikat menjadi satu mata kajian wajib teori Bible dalam agama Kristen yang diistilahkan sebagai Angelology[1].
Perlu diketahui bahwa percaya terhadap malaikat masuk kepada rukun iman yang kedua. Percaya dalam pembicaraan ini akan membawa dan memperkokoh akidah sesorang. Sebenarnya malaikat sendiri  adalah makhluk yang memiliki kekuatan supernatural. Sehingga malaikat juga termasuk makhluk gaib yang perlu diimani.
Dalam al-qur’an memakai kata “malaikah” sebanyak 73 kali dalam bentuk plural dan 10 kali dalam bentuk tunggal, yakni kata “malak”. Al-qur’an juga menyebutkan kata malaikat dengan berbagai nama untuk menunjuk malaikat tertentu[2]. Misalnya nama zabaniyyah untuk malaikat yang menyiksa (QS.al-‘alaq:18), dengan kiraman katibin untuk pencatat amal manusia (QS. Al-infithar: 11), dan masih banyak yang lainnya. Sedangkan khusus untuk malaikat jibril terdapat nama lainnya yang para mufassir menyebutnya Ruh Al-Qudus dan Ruh Al-Amin atau malaikat jibril. Sehingga setiap malaikat akan memiliki pembahasan tersendiri untuk mengkajinya.



b.      Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas akan menimbulkam beberapa kunci masalah yaitu,
1.      Bagaimana teks  dan terjemah dari hadits Bukhori  tentang malaikat Jibril?
2.      Bagaimana  takhrij dari hadits tentang malaikat Jibril?
3.      Bagaimana syarah dari hadits tentang malaikat Jibril?
4.      Bagaimana kajian tematik dari hadits tentang malaikat Jibril?
c.       Tujuan penulisan
Dalam pembuatan rumusan dan rangkaian pembahsan dalam makalah ini bertujuan agar:
1.      Untuk mengetahui konteks dari hadits yang dipaparkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Dapat mengetahui tema-tema  hadits tentang  yang dijadikan sebagian sandaran para penulis dan pembaca.













Bab II
Pembahasan

1.      Teks Hadits dan Terjemah Hadits Tentang  Malaikat Jibril
Kitab Bukhari           
Hadist No – 4478
حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ حَدَّثَنَا الشَّيْبَانِيُّ قَالَ سَمِعْتُ زِرًّا عَنْ عَبْدِ اللَّهِ { فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى فَأَوْحَى إِلَى عَبْدِهِ مَا أَوْحَى } قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ مَسْعُودٍ أَنَّهُ رَأَى جِبْرِيلَ لَهُ سِتُّ مِائَةِ جَنَاحٍ
Telah menceritakan kepada kami Abu An Nu'man Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid Telah menceritakan kepada kami As Syibani dia berkata; Aku mendengar Zirr dari Abdullah mengenai firman Allah: maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan, (An Najm: 9-10). Zirr berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Mas'ud bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihat Jibril mempunyai enam ratus sayap.'
2.      Takhrij Hadits Tentang Malaikat Jibril
Takhrij dari hadits Bukhori no.4478 yang membicarakan tentang malaikat Jibril ini dilihat dari software lidwa yang telah menemukan 10 hadits penguat[3] yaitu:
No
Sumber hadits
Bab
4479
Bukhari
[Bab] Surat An Najm ayat 10
253
Muslim
Penjelasan tentang Sidratul Muntaha
254
Muslim
Penjelasan tentang Sidratul Muntaha
255
Muslim
Penjelasan tentang Sidratul Muntaha
3199
Tirmidzi
Diantara surat Annajm
3561
Ahmad           
Musnad Abdullah bin Mas'ud Radliyallahu ta'ala 'anhu
3592
Ahmad           
Musnad Abdullah bin Mas'ud Radliyallahu ta'ala 'anhu
3668
Ahmad           
Musnad Abdullah bin Mas'ud Radliyallahu ta'ala 'anhu
3720
Ahmad           
Musnad Abdullah bin Mas'ud Radliyallahu ta'ala 'anhu
4164
Ahmad           
Musnad Abdullah bin Mas'ud Radliyallahu ta'ala 'anhu
akan tetapi terdapat beberapa hadits yang memiliki penambahan kata yaitu:
a)      Hadits Tirmidzi 3199
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا عَبَّادُ بْنُ الْعَوَّامِ حَدَّثَنَا الشَّيْبَانِيُّ قَالَ سَأَلْتُ زِرَّ بْنَ حُبَيْشٍ عَنْ قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ { فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى } فَقَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ مَسْعُودٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى جِبْرِيلَ وَلَهُ سِتُّ مِائَةِ جَنَاحٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ صَحِيحٌ
Telah mengkhabarkan kepada kami Ahmad bin Mani' telah menceritakan kepada kami Abbad bin Al Awwam telah menceritakan kepada kami Asy Syaibani berkata: Aku bertanya kepada Zirr bin Hubaisy tentang firman Allah 'azza wajalla: "Maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi)." (An Najm: 9) ia menjawab: Telah mengabarkan kepadaku Ibnu Mas'ud bahwa nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam melihat Jibril, ia memiliki enam ratus sayap. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib shahih.           
b)      Hadits Ahmad 3561

حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ رَأَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جِبْرِيلَ فِي صُورَتِهِ وَلَهُ سِتُّ مِائَةِ جَنَاحٍ كُلُّ جَنَاحٍ مِنْهَا قَدْ سَدَّ الْأُفُقَ يَسْقُطُ مِنْ جَنَاحِهِ مِنْ التَّهَاوِيلِ وَالدُّرِّ وَالْيَاقُوتِ مَا اللَّهُ بِهِ عَلِيمٌ
Telah menceritakan kepada kami Hajjaj telah menceritakan kepada kami Syarik dari 'Ashim dari Abu Wa`il dari Abdullah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat Jibril dalam bentuk aslinya, ia memiliki enam ratus sayap, setiap sayap dapat menutupi antara langit dan bumi, dari sayapnya berjatuhan aneka warna warni, mutiara dan yaqut. Allah Maha Mengetahui itu semua.
c)      hadits Ahmad 3668

حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ حُبَابٍ حَدَّثَنِي حُسَيْنٌ حَدَّثَنِي عَاصِمُ بْنُ بَهْدَلَةَ قَالَ سَمِعْتُ شَقِيقَ بْنَ سَلَمَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ ابْنَ مَسْعُودٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَيْتُ جِبْرِيلَ عَلَى سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى وَلَهُ سِتُّ مِائَةِ جَنَاحٍ قَالَ سَأَلْتُ عَاصِمًا عَنْ الْأَجْنِحَةِ فَأَبَى أَنْ يُخْبِرَنِي قَالَ فَأَخْبَرَنِي بَعْضُ أَصْحَابِهِ أَنَّ الْجَنَاحَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
Telah meneritakan kepada kami Zaid bin Hubab telah menceritakan kepadaku Husain telah menceritakan kepadaku 'Ashim bin Bahdalah ia berkata; Aku mendengar Syaqiq bin Salamah berkata; Aku mendengar Ibnu Mas'ud berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku melihat Jibril berada di Sidratul Muntaha, ia memiliki enam ratus sayap." Ia berkata; Aku bertanya kepada 'Ashim tentang sayap, namun ia enggan untuk mengabarkan kepadaku. Ia berkata; Lalu sebagian sahabatnya mengabarkan kepadaku bahwa sayapnya memenuhi ujung timur dan barat.  
d)     hadits Ahmad 3720

حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ عَاصِمِ بْنِ بَهْدَلَةَ عَنْ زِرٍّ عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ أَنَّهُ قَالَ فِي هَذِهِ الْآيَةِ { وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى } قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَيْتُ جِبْرِيلَ عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى عَلَيْهِ سِتُّ مِائَةِ جَنَاحٍ يُنْثَرُ مِنْ رِيشِهِ التَّهَاوِيلُ الدُّرُّ وَالْيَاقُوتُ
Telah menceritakan kepada kami 'Affan telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari 'Ashim bin Bahdalah dari Zirr dari Ibnu Mas'ud bahwa ia mengatakan mengenai ayat ini: (walaqod ro'ahu nazlatan ukhra), Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku melihat Jibril di samping Sidratul Muntaha, ia memiliki tujuh ratus sayap yang bertaburan dari bulunya berwarna warni mutiara dan yaqut."
3.      Syarah Dari Hadits Tentang Malaikat Jibril
Maksud dari kata “maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi)”, yang tertulis dalam Fathul Baari telah menerangkan arti dari setiap lafadznya salah satunya kata “qaaba” yang artinya tempat pegangan hingga tempat diletakan tali busur (menurut ahli tafsir)[4], sedangkan menurut ibnu hajar asqalani sendiri arti dari qaaba adalah sekadar/seukuran. Sehingga qausaini artinya dua hasta.  Sedangkan dalam tafsir Ibnu Katsir telah tertulis bahwa itu adalah jarak antara nabi Muhammad dengan malaikat Jibril. Ketika ia turun ke bumi sehingga antara dia dan muhammad berjarak dua busur panah bila dipanjangkan. Demikian yang dikatakan oleh Mujahid dan Qatadah. Kemudian firman Allah selanjutnya “atau lebih dekat lagi”, yaitu tidak lebih dari jarak tali busur ke badan busur, itulah Jibril[5].
Sedangkan dalam Shahih Bukhori juga diriwayatkan bahwa Jibril datang dengan mengepak-epakkan sayapnya, berwarna hijau, dan menutupi ufuk langit. Kemudian diterangkan oleh imam Qurthubi maksud dari sayap yang berwarna hijau dikarenakan bahwa malaikat Jibril itu penunggu arsy, sedangkan Allah menciptakan arsy dari mutiara hijau. Sedangkan maksud dari “sayap yang bertaburan dari bulunya berwarna warni mutiara” diterangkan dalam riwayat ahmad dan musnadnya bahwa Jibril yang setiap sayapnya menutupi ufuk, dan maksud dari kata “yakut” adalah sejenis batu mulia.
4.      Kajian Tematik Dari Hadits Tentang Malaikat Jibril
a.       Pengertian Jibril
Dari beberapa hadits yang telah dipaparkan, hendaknya kita mengetahui lebih dalam tentang malaikat Jibril. Nama Jibril juga dikenal dengan nama Jibrail. Nama ini memiliki beberapa definisi salah satunya Ibnu Jarir Ath-Thabari telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas Ra, ia berkata,“ sesungguhnya kata Jibrail sama halnya dengan kata Abdullah dan Abdurrahman. Pendapat lain telah mengatakan, jibr artinya abdun (hamba), dan lil artinya Allah. sehingga para malaikat yang namanya terdapat kata “lil” itu kembali kepada Allah Azza Wa Jalla[6].
b.      Bentuk dan Sifat dari Malaikat Jibril
Masalah dari bentuk malaikat Jibril ini memiliki 600 sayap yang sudah dijelaskan ,bahwa sayapnya menutupi  langit dan bumi. Bentuk penyamaran malaikat  Jibril itu berbeda-beda , terkadang menyamar menjadi seorang pemuda yang baik, sosok orang arab pedesaan , dan pernah pula menyamar menjadi sahabat Dihyah Bin Kalifah Al-Kalbi[7]. Sedangkan nabi Muhammad sendiri telah melihat bentuk asli dari malaikat Jibril sebanyak dua kali, selain itu penyamaran dari malaikat Jibril. Bentuk asli yang telah dilihat oleh nabi Muhammad itu saat malaikat Jibril turun dari langit ke bumi da ketika berada di Sidratil Muntaha. Penjelasan ini telah terpapar dalam Alqur’an surat an-Najm ayat 5-8,
¼çmuH©>tã ߃Ïx© 3uqà)ø9$# ÇÎÈ   rèŒ ;o§ÏB 3uqtGó$$sù ÇÏÈ   uqèdur È,èùW{$$Î/ 4n?ôãF{$# ÇÐÈ   §NèO $tRyŠ 4¯<ytFsù ÇÑÈ  
5.      yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.6. yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) Menampakkan diri dengan rupa yang asli.7. sedang Dia berada di ufuk yang tinggi.8. kemudian Dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi.
Dalam beberapa penafsiran malaikat Jibril juga dikatakan sebagai pemuka malaikat yang lain, yang setiap perkataannya selalu didengar, disegani, dan taati. Malaikat Jibril bukanlah malaikat biasa, dia adalah malaikat yang sangat dipercaya  dan dipilih untuk menyampaikan risalah yang besar (islam)[8]. Hal ini dikuatkan dalam al-qur’an surat at-takwir: 19-21,
¼çm¯RÎ) ãAöqs)s9 5Aqßu 5OƒÌx. ÇÊÒÈ   ÏŒ >o§qè% yZÏã ÏŒ ĸöyèø9$# &ûüÅ3tB ÇËÉÈ   8í$sÜB §NrO &ûüÏBr& ÇËÊÈ  
19. Sesungguhnya Al Qur'aan itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),20. yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan Tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arsy,21. yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.
Sehingga tidak mengherankan jika bentuk dari para malaikat sangatlah besar, karena rasulullah sendiri telah melihat malaikat jibril dengan bentuk aslinya, yaitu memiliki 600 sayap. Hal ini dapat dikuatkan bahwa setipa malaikat itu ada yang memiliki dua sayap, ada pula lebih dari itu, seperti dalam QS. Fathir: 1,
ßôJptø:$# ¬! ̍ÏÛ$sù ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur È@Ïã%y` Ïps3Í´¯»n=yJø9$# ¸xßâ þÍ<'ré& 7pysÏZô_r& 4oY÷V¨B y]»n=èOur yì»t/âur 4 ߃Ìtƒ Îû È,ù=sƒø:$# $tB âä!$t±o 4 ¨bÎ) ©!$# 4n?tã Èe@ä. &äóÓx« ֍ƒÏs% ÇÊÈ  
1. segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
c.       Tugas-Tugas Malaikat Jibril
Setiap malaikat akan diberi tugas secara khusus oleh Allah, yang setiap tugasnya akan berbeda antara malaikat satu dengan tugas malaikat yang lain. Sehingga tugas khusus dari malaikat Jibril sendiri ialah sebagai penyampai wahyu kepada nabi Muhammad, salah satunya turunnya surat Al-alaq:1, seperti yang diriwayatkan dari Abdullah Bin Syaddad, ia berkata, “Jibril mendekati nabi Muhammad saw, dan berkata,” wahai Muhammad, bacalah!” Muhammad berkata, “ apa yang harus aku baca?”.
Tugas selanjutnya ialah sebagai pemberi ilmu pengetahuan, yang mana ilmu sebagai makanan rohani jauh lebih mulia dan lebih berharga daripada makanan jasmani[9]. Hal ini juga tertulis dalam al-Qur’an surat asy-Syu’ara: 193-194,
tAttR ÏmÎ/ ßyr9$# ßûüÏBF{$# ÇÊÒÌÈ   4n?tã y7Î7ù=s% tbqä3tGÏ9 z`ÏB tûïÍÉZßJø9$# ÇÊÒÍÈ  
193. Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), 194. ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan.
Dari tugas-tugas yang diberikan oleh Allah dan sifat yang dimiliki oleh malaikat Jibrillah yang membuatnya allah memberikan kehormatan, salah satunya dengan peletakan nama-Nya dengan Jibril, yang dikuatkan dalam QS. At-Tahrim: 4,
bÎ) !$t/qçGs? n<Î) «!$# ôs)sù ôMtó|¹ $yJä3ç/qè=è% ( bÎ)ur #tyg»sàs? Ïmøn=tã ¨bÎ*sù ©!$# uqèd çm9s9öqtB ã@ƒÎŽö9Å_ur ßxÎ=»|¹ur tûüÏZÏB÷sßJø9$# ( èpx6Í´¯»n=yJø9$#ur y÷èt/ y7Ï9ºsŒ Îgsß ÇÍÈ  
5.      jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, Maka Sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, Maka Sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.
Tidak hanya itu, Allah juga memberikan sebuah kehormatan dengan mendahulukan nama malaikat Jibril dengan malaikat yang lainnya. Hal ini dikuatkan dalam QS. Al-Baqarah: 97-98,
ö@è% `tB šc%x. #xrßtã Ÿ@ƒÎŽö9ÉfÏj9 ¼çm¯RÎ*sù ¼çms9¨tR 4n?tã y7Î6ù=s% ÈbøŒÎ*Î/ «!$# $]%Ïd|ÁãB $yJÏj9 šú÷üt/ Ïm÷ƒytƒ Yèdur 2uŽô³ç0ur tûüÏYÏB÷sßJù=Ï9 ÇÒÐÈ   `tB tb%x. #xrßtã °! ¾ÏmÏGx6Í´¯»n=tBur ¾Ï&Î#ßâur Ÿ@ƒÎŽö9Å_ur Ÿ@8s3ÏBur  cÎ*sù ©!$# Arßtã z`ƒÌÏÿ»s3ù=Ïj9 ÇÒÑÈ  
97. Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, Maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. 98. barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, Maka Sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sesuatu yang berkaitan tentang malaikat Jibril itu dapat diterangkan dalam alqur’an dan dapat diperjelas di hadits, baik itu sifat maupun tugas.














Bab III
Penutup

a.       Kesimpulan
Malaikat termasuk salah satu dari lima rukun iman yang wajib kita yakini. Di dalamnya terdapat  pembahasan tentang malaikat yang banyak menemukan beberapa kunci masalah, salah satunya tentang malaikat Jibril. Sehingga kita lebih mendapatkan sedikit kecerahan tentang malaikat Jibril.
Sudah tertera dalam sumber Al-Qur’an dan Hadits, yang didalamnya saling melengkapi pembahasannya. Malaikat Jibril sendiri tercipta dari cahaya. Dari beberapa malaikat, malaikat Jibrillah yang disegani oleh malaikat yang lain. Hal ini dikarenakan sifat yang ada pada malaikat Jibril, salah satunya ketegasan dan berani. Malaikat Jibril bukanlah malaikat biasa, dia adalah malaikat yang sangat dipercaya  dan dipilih untuk menyampaikan risalah yang besar (islam). Sehingga keyakinan dan perihal tentangnya juga dapat memberikan pengetahuan dan sampel dari tugas-tugas malaikat yang lain.











Daftar Pustaka

Abdul,  Hakim Manshur.  Jibril As Dalam Tiga Kitab Suci (Taurat-Injil-Al-Qur’an). Jakarta: Akbar Media Eka Sarana. 2008
Ibnu Hajar Al-Asqalani. Fathul Baari penjelasan Kitab Shahih Bukhori. Jilid 24. Jakarta: Pustaka Azzam. 2008
Lidwa pusaka. Software
Nasib, Ar-Rifa’i Muhammad. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, jilid 4 (Surat Ash-Shaffat- An-Naas). Jakarta : Gema Insani. 2011
Zuhri. Pengantar Studi Tauhid. Yogyakarta: Suka Press. 2013













[1] H.Zuhri, Pengantar Studi Tauhid, (Yogyakarta: Suka Press,2013), Hlm. 114
[2] H.Zuhri, Pengantar Studi Tauhid, (Yogyakarta: Suka Press,2013), Hlm. 116
[3] Software lidwa pusaka
[4] Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Baaripemjelasan Kitab Shahih Bukhori, Jilid 24, (Jakarta: Pustaka Azaam, 2008), hlm. 169
[5]Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, jilid 4 (Surat Ash-Shaffat- An-Naas), (Jakarta : Gema Insani , 2011)hlm. 372-373
[6] Manshur Abdul Hakim, Jibril As Dalam Tiga Kitab Suci (Taurat-Injil-Al-Qur’an), (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2008), Hlm. 6-7
[7] Manshur Abdul Hakim, Jibril As Dalam Tiga Kitab Suci (Taurat-Injil-Al-Qur’an), (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2008), Hlm. 37
[8] Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, jilid 4 (Surat Ash-Shaffat- An-Naas), (Jakarta : Gema Insani , 2011)hlm. 372-376
[9] Manshur Abdul Hakim, Jibril As Dalam Tiga Kitab Suci (Taurat-Injil-Al-Qur’an), (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2008), Hlm. 75

Tidak ada komentar:

Posting Komentar