Bab I
Pendahuluan
a.
Latar Belakang
Pembicaraan tentang malaikat itu akan menemukan beberapa prespektif
baik dilihat dari al-Qur’an maupun hadits. Pernyataan ini tidak hanya ada di
kedua sumber landasan dalam agama Islam saja, akan tetapi gagasan tentang
malaikat menjadi satu mata kajian wajib teori Bible dalam agama Kristen yang
diistilahkan sebagai Angelology[1].
Perlu diketahui bahwa percaya terhadap malaikat masuk kepada rukun
iman yang kedua. Percaya dalam pembicaraan ini akan membawa dan memperkokoh
akidah sesorang. Sebenarnya malaikat sendiri adalah makhluk yang memiliki kekuatan
supernatural. Sehingga malaikat juga termasuk makhluk gaib yang perlu diimani.
Dalam al-qur’an memakai kata “malaikah” sebanyak 73 kali
dalam bentuk plural dan 10 kali dalam bentuk tunggal, yakni kata “malak”.
Al-qur’an juga menyebutkan kata malaikat dengan berbagai nama untuk menunjuk
malaikat tertentu[2].
Misalnya nama zabaniyyah untuk malaikat yang menyiksa (QS.al-‘alaq:18),
dengan kiraman katibin untuk pencatat amal manusia (QS.
Al-infithar: 11), dan masih banyak yang lainnya. Sedangkan khusus untuk malaikat
jibril terdapat nama lainnya yang para mufassir menyebutnya Ruh Al-Qudus
dan Ruh Al-Amin atau malaikat jibril. Sehingga setiap malaikat akan
memiliki pembahasan tersendiri untuk mengkajinya.
b.
Rumusan Masalah
Dari latar
belakang di atas akan menimbulkam beberapa kunci masalah yaitu,
1.
Bagaimana teks dan terjemah
dari hadits Bukhori tentang malaikat Jibril?
2.
Bagaimana takhrij dari
hadits tentang malaikat Jibril?
3.
Bagaimana syarah dari hadits tentang malaikat Jibril?
4.
Bagaimana kajian tematik dari hadits tentang malaikat Jibril?
c.
Tujuan penulisan
Dalam pembuatan
rumusan dan rangkaian pembahsan dalam makalah ini bertujuan agar:
1.
Untuk mengetahui konteks dari hadits yang dipaparkan dan diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Dapat mengetahui tema-tema
hadits tentang yang dijadikan
sebagian sandaran para penulis dan pembaca.
Bab II
Pembahasan
1.
Teks Hadits dan Terjemah Hadits Tentang Malaikat Jibril
Kitab Bukhari
Hadist No –
4478
حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ
حَدَّثَنَا الشَّيْبَانِيُّ قَالَ سَمِعْتُ زِرًّا عَنْ عَبْدِ اللَّهِ { فَكَانَ
قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى فَأَوْحَى إِلَى عَبْدِهِ مَا أَوْحَى } قَالَ
حَدَّثَنَا ابْنُ مَسْعُودٍ أَنَّهُ رَأَى جِبْرِيلَ لَهُ سِتُّ مِائَةِ جَنَاحٍ
Telah
menceritakan kepada kami Abu An Nu'man Telah menceritakan kepada kami Abdul
Wahid Telah menceritakan kepada kami As Syibani dia berkata; Aku mendengar Zirr
dari Abdullah mengenai firman Allah: maka jadilah dia dekat (pada Muhammad
sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan
kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan, (An Najm: 9-10).
Zirr berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Mas'ud bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam melihat Jibril mempunyai enam ratus sayap.'
2.
Takhrij Hadits Tentang Malaikat Jibril
Takhrij dari hadits Bukhori no.4478 yang membicarakan tentang
malaikat Jibril ini dilihat dari software lidwa yang telah menemukan 10 hadits
penguat[3]
yaitu:
No
|
Sumber hadits
|
Bab
|
4479
|
Bukhari
|
[Bab] Surat An Najm ayat 10
|
253
|
Muslim
|
Penjelasan tentang Sidratul
Muntaha
|
254
|
Muslim
|
Penjelasan tentang Sidratul
Muntaha
|
255
|
Muslim
|
Penjelasan tentang Sidratul
Muntaha
|
3199
|
Tirmidzi
|
Diantara surat Annajm
|
3561
|
Ahmad
|
Musnad Abdullah bin Mas'ud Radliyallahu
ta'ala 'anhu
|
3592
|
Ahmad
|
Musnad Abdullah bin Mas'ud
Radliyallahu ta'ala 'anhu
|
3668
|
Ahmad
|
Musnad Abdullah bin Mas'ud
Radliyallahu ta'ala 'anhu
|
3720
|
Ahmad
|
Musnad Abdullah bin Mas'ud
Radliyallahu ta'ala 'anhu
|
4164
|
Ahmad
|
Musnad Abdullah bin Mas'ud
Radliyallahu ta'ala 'anhu
|
akan tetapi terdapat beberapa hadits yang memiliki penambahan kata
yaitu:
a)
Hadits Tirmidzi 3199
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا عَبَّادُ بْنُ
الْعَوَّامِ حَدَّثَنَا الشَّيْبَانِيُّ قَالَ سَأَلْتُ زِرَّ بْنَ حُبَيْشٍ عَنْ
قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ { فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى } فَقَالَ
أَخْبَرَنِي ابْنُ مَسْعُودٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
رَأَى جِبْرِيلَ وَلَهُ سِتُّ مِائَةِ جَنَاحٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ
حَسَنٌ غَرِيبٌ صَحِيحٌ
Telah
mengkhabarkan kepada kami Ahmad bin Mani' telah menceritakan kepada kami Abbad
bin Al Awwam telah menceritakan kepada kami Asy Syaibani berkata: Aku bertanya
kepada Zirr bin Hubaisy tentang firman Allah 'azza wajalla: "Maka jadilah
dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat
(lagi)." (An Najm: 9) ia menjawab: Telah mengabarkan kepadaku Ibnu Mas'ud
bahwa nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam melihat Jibril, ia memiliki enam ratus sayap. Abu Isa berkata:
Hadits ini hasan gharib shahih.
b)
Hadits Ahmad 3561
حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي
وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ رَأَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ جِبْرِيلَ فِي صُورَتِهِ وَلَهُ سِتُّ مِائَةِ جَنَاحٍ كُلُّ جَنَاحٍ
مِنْهَا قَدْ سَدَّ الْأُفُقَ يَسْقُطُ مِنْ جَنَاحِهِ مِنْ التَّهَاوِيلِ
وَالدُّرِّ وَالْيَاقُوتِ مَا اللَّهُ بِهِ عَلِيمٌ
Telah
menceritakan kepada kami Hajjaj telah menceritakan kepada kami Syarik dari
'Ashim dari Abu Wa`il dari Abdullah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melihat Jibril dalam bentuk aslinya, ia memiliki enam ratus sayap, setiap sayap dapat menutupi
antara langit dan bumi, dari sayapnya berjatuhan aneka warna warni, mutiara dan
yaqut. Allah Maha Mengetahui itu semua.
c)
hadits Ahmad 3668
حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ حُبَابٍ حَدَّثَنِي حُسَيْنٌ حَدَّثَنِي
عَاصِمُ بْنُ بَهْدَلَةَ قَالَ سَمِعْتُ شَقِيقَ بْنَ سَلَمَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ
ابْنَ مَسْعُودٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
رَأَيْتُ جِبْرِيلَ عَلَى سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى وَلَهُ سِتُّ مِائَةِ جَنَاحٍ
قَالَ سَأَلْتُ عَاصِمًا عَنْ الْأَجْنِحَةِ فَأَبَى أَنْ يُخْبِرَنِي قَالَ
فَأَخْبَرَنِي بَعْضُ أَصْحَابِهِ أَنَّ الْجَنَاحَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ
وَالْمَغْرِبِ
Telah
meneritakan kepada kami Zaid bin Hubab telah menceritakan kepadaku Husain telah
menceritakan kepadaku 'Ashim bin Bahdalah ia berkata; Aku mendengar Syaqiq bin
Salamah berkata; Aku mendengar Ibnu Mas'ud berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Aku melihat Jibril berada di Sidratul Muntaha,
ia memiliki enam ratus sayap." Ia berkata; Aku bertanya kepada 'Ashim
tentang sayap, namun ia enggan untuk mengabarkan kepadaku. Ia berkata; Lalu
sebagian sahabatnya mengabarkan kepadaku bahwa sayapnya memenuhi ujung timur dan barat.
d)
hadits Ahmad 3720
حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ عَاصِمِ
بْنِ بَهْدَلَةَ عَنْ زِرٍّ عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ أَنَّهُ قَالَ فِي هَذِهِ
الْآيَةِ { وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى } قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَيْتُ جِبْرِيلَ عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى
عَلَيْهِ سِتُّ مِائَةِ جَنَاحٍ يُنْثَرُ مِنْ رِيشِهِ التَّهَاوِيلُ الدُّرُّ
وَالْيَاقُوتُ
Telah
menceritakan kepada kami 'Affan telah mengabarkan kepada kami Hammad bin
Salamah dari 'Ashim bin Bahdalah dari Zirr dari Ibnu Mas'ud bahwa ia mengatakan
mengenai ayat ini: (walaqod ro'ahu nazlatan ukhra), Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Aku
melihat Jibril di samping Sidratul Muntaha, ia memiliki tujuh ratus sayap yang
bertaburan dari bulunya berwarna warni mutiara dan yaqut."
3.
Syarah Dari Hadits Tentang Malaikat Jibril
Maksud dari kata “maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua
ujung busur panah atau lebih dekat (lagi)”, yang tertulis dalam Fathul Baari telah
menerangkan arti dari setiap lafadznya salah satunya kata “qaaba” yang
artinya tempat pegangan hingga tempat diletakan tali busur (menurut ahli
tafsir)[4],
sedangkan menurut ibnu hajar asqalani sendiri arti dari qaaba adalah
sekadar/seukuran. Sehingga qausaini artinya dua hasta. Sedangkan dalam tafsir Ibnu Katsir telah
tertulis bahwa itu adalah jarak antara nabi Muhammad dengan malaikat Jibril.
Ketika ia turun ke bumi sehingga antara dia dan muhammad berjarak dua busur
panah bila dipanjangkan. Demikian yang dikatakan oleh Mujahid dan Qatadah.
Kemudian firman Allah selanjutnya “atau lebih dekat lagi”, yaitu tidak lebih
dari jarak tali busur ke badan busur, itulah Jibril[5].
Sedangkan dalam Shahih Bukhori juga diriwayatkan bahwa Jibril datang
dengan mengepak-epakkan sayapnya, berwarna hijau, dan menutupi ufuk langit. Kemudian
diterangkan oleh imam Qurthubi maksud dari sayap yang berwarna hijau dikarenakan
bahwa malaikat Jibril itu penunggu arsy, sedangkan Allah menciptakan arsy dari
mutiara hijau. Sedangkan maksud dari “sayap yang bertaburan dari bulunya berwarna warni mutiara” diterangkan
dalam riwayat ahmad dan musnadnya bahwa Jibril yang setiap sayapnya menutupi
ufuk, dan maksud dari kata “yakut” adalah sejenis batu mulia.
4.
Kajian Tematik Dari Hadits Tentang Malaikat Jibril
a.
Pengertian Jibril
Dari beberapa hadits yang telah dipaparkan, hendaknya kita
mengetahui lebih dalam tentang malaikat Jibril. Nama Jibril juga dikenal dengan
nama Jibrail. Nama ini memiliki beberapa definisi salah satunya Ibnu Jarir
Ath-Thabari telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas Ra, ia berkata,“ sesungguhnya
kata Jibrail sama halnya dengan kata Abdullah dan Abdurrahman. Pendapat lain
telah mengatakan, jibr artinya abdun (hamba), dan lil artinya Allah.
sehingga para malaikat yang namanya terdapat kata “lil” itu kembali
kepada Allah Azza Wa Jalla[6].
b.
Bentuk dan Sifat dari Malaikat Jibril
Masalah dari bentuk malaikat Jibril ini memiliki 600 sayap yang
sudah dijelaskan ,bahwa sayapnya menutupi
langit dan bumi. Bentuk penyamaran malaikat Jibril itu berbeda-beda , terkadang menyamar
menjadi seorang pemuda yang baik, sosok orang arab pedesaan , dan pernah pula
menyamar menjadi sahabat Dihyah Bin Kalifah Al-Kalbi[7]. Sedangkan
nabi Muhammad sendiri telah melihat bentuk asli dari malaikat Jibril sebanyak
dua kali, selain itu penyamaran dari malaikat Jibril. Bentuk asli yang telah
dilihat oleh nabi Muhammad itu saat malaikat Jibril turun dari langit ke bumi
da ketika berada di Sidratil Muntaha. Penjelasan ini telah terpapar dalam Alqur’an
surat an-Najm ayat 5-8,
¼çmuH©>tã
ßÏx©
3uqà)ø9$# ÇÎÈ rè
;o§ÏB 3uqtGó$$sù ÇÏÈ uqèdur È,èùW{$$Î/ 4n?ôãF{$# ÇÐÈ §NèO $tRy
4¯<ytFsù ÇÑÈ
5.
yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.6. yang
mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) Menampakkan diri dengan rupa yang
asli.7. sedang Dia berada di ufuk yang tinggi.8. kemudian Dia mendekat, lalu
bertambah dekat lagi.
Dalam beberapa penafsiran malaikat Jibril juga dikatakan sebagai
pemuka malaikat yang lain, yang setiap perkataannya selalu didengar, disegani,
dan taati. Malaikat Jibril bukanlah malaikat biasa, dia adalah malaikat yang
sangat dipercaya dan dipilih untuk menyampaikan
risalah yang besar (islam)[8].
Hal ini dikuatkan dalam al-qur’an surat at-takwir: 19-21,
¼çm¯RÎ)
ãAöqs)s9 5Aqßu
5OÌx.
ÇÊÒÈ Ï
>o§qè%
yZÏã
Ï
ĸöyèø9$# &ûüÅ3tB ÇËÉÈ 8í$sÜB
§NrO &ûüÏBr& ÇËÊÈ
19. Sesungguhnya Al Qur'aan itu benar-benar
firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),20. yang mempunyai
kekuatan, yang mempunyai kedudukan Tinggi di sisi Allah yang mempunyai
'Arsy,21. yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.
Sehingga tidak mengherankan jika bentuk dari para malaikat
sangatlah besar, karena rasulullah sendiri telah melihat malaikat jibril dengan
bentuk aslinya, yaitu memiliki 600 sayap. Hal ini dapat dikuatkan bahwa setipa
malaikat itu ada yang memiliki dua sayap, ada pula lebih dari itu, seperti
dalam QS. Fathir: 1,
ßôJptø:$#
¬!
ÌÏÛ$sù
ÏNºuq»yJ¡¡9$#
ÇÚöF{$#ur
È@Ïã%y`
Ïps3Í´¯»n=yJø9$#
¸xßâ
þÍ<'ré&
7pysÏZô_r&
4oY÷V¨B
y]»n=èOur
yì»t/âur
4
ßÌt
Îû
È,ù=sø:$#
$tB
âä!$t±o
4
¨bÎ)
©!$#
4n?tã
Èe@ä.
&äóÓx«
ÖÏs%
ÇÊÈ
1. segala puji bagi Allah Pencipta langit dan
bumi, yang menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai
macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan
empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
c.
Tugas-Tugas Malaikat Jibril
Setiap malaikat akan diberi tugas secara khusus oleh Allah, yang
setiap tugasnya akan berbeda antara malaikat satu dengan tugas malaikat yang
lain. Sehingga tugas khusus dari malaikat Jibril sendiri ialah sebagai
penyampai wahyu kepada nabi Muhammad, salah satunya turunnya surat Al-alaq:1,
seperti yang diriwayatkan dari Abdullah Bin Syaddad, ia berkata, “Jibril mendekati
nabi Muhammad saw, dan berkata,” wahai Muhammad, bacalah!” Muhammad berkata, “
apa yang harus aku baca?”.
Tugas selanjutnya ialah sebagai pemberi ilmu pengetahuan, yang mana
ilmu sebagai makanan rohani jauh lebih mulia dan lebih berharga daripada
makanan jasmani[9].
Hal ini juga tertulis dalam al-Qur’an surat asy-Syu’ara: 193-194,
tAttR ÏmÎ/ ßyr9$# ßûüÏBF{$#
ÇÊÒÌÈ 4n?tã y7Î7ù=s% tbqä3tGÏ9
z`ÏB tûïÍÉZßJø9$# ÇÊÒÍÈ
193. Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin
(Jibril), 194. ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di
antara orang-orang yang memberi peringatan.
Dari tugas-tugas yang diberikan oleh Allah dan sifat yang dimiliki
oleh malaikat Jibrillah yang membuatnya allah memberikan kehormatan, salah
satunya dengan peletakan nama-Nya dengan Jibril, yang dikuatkan dalam QS. At-Tahrim:
4,
bÎ)
!$t/qçGs?
n<Î)
«!$# ôs)sù ôMtó|¹ $yJä3ç/qè=è% ( bÎ)ur
#tyg»sàs? Ïmøn=tã ¨bÎ*sù ©!$# uqèd çm9s9öqtB
ã@Îö9Å_ur
ßxÎ=»|¹ur
tûüÏZÏB÷sßJø9$#
( èpx6Í´¯»n=yJø9$#ur y÷èt/ y7Ï9ºs
îÎgsß
ÇÍÈ
5.
jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, Maka Sesungguhnya hati
kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua
bantu-membantu menyusahkan Nabi, Maka Sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya
dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu
malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.
Tidak hanya itu, Allah juga memberikan sebuah kehormatan dengan
mendahulukan nama malaikat Jibril dengan malaikat yang lainnya. Hal ini
dikuatkan dalam QS. Al-Baqarah: 97-98,
ö@è% `tB
c%x.
#xrßtã
@Îö9ÉfÏj9 ¼çm¯RÎ*sù
¼çms9¨tR
4n?tã y7Î6ù=s% ÈbøÎ*Î/ «!$# $]%Ïd|ÁãB $yJÏj9 ú÷üt/ Ïm÷yt Yèdur
2uô³ç0ur tûüÏYÏB÷sßJù=Ï9
ÇÒÐÈ `tB
tb%x.
#xrßtã
°! ¾ÏmÏGx6Í´¯»n=tBur
¾Ï&Î#ßâur
@Îö9Å_ur
@8s3ÏBur cÎ*sù
©!$# Arßtã z`ÌÏÿ»s3ù=Ïj9
ÇÒÑÈ
97. Katakanlah: "Barang siapa yang
menjadi musuh Jibril, Maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam
hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan
menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. 98. barang
siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril
dan Mikail, Maka Sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sesuatu yang berkaitan tentang
malaikat Jibril itu dapat diterangkan dalam alqur’an dan dapat diperjelas di
hadits, baik itu sifat maupun tugas.
Bab III
Penutup
a.
Kesimpulan
Malaikat termasuk salah satu dari lima rukun iman yang wajib kita
yakini. Di dalamnya terdapat pembahasan
tentang malaikat yang banyak menemukan beberapa kunci masalah, salah satunya
tentang malaikat Jibril. Sehingga kita lebih mendapatkan sedikit kecerahan
tentang malaikat Jibril.
Sudah tertera dalam sumber Al-Qur’an dan Hadits, yang didalamnya
saling melengkapi pembahasannya. Malaikat Jibril sendiri tercipta dari cahaya.
Dari beberapa malaikat, malaikat Jibrillah yang disegani oleh malaikat yang
lain. Hal ini dikarenakan sifat yang ada pada malaikat Jibril, salah satunya
ketegasan dan berani. Malaikat Jibril bukanlah malaikat biasa, dia adalah malaikat yang
sangat dipercaya dan dipilih untuk
menyampaikan risalah yang besar (islam). Sehingga keyakinan dan perihal
tentangnya juga dapat memberikan pengetahuan dan sampel dari tugas-tugas
malaikat yang lain.
Daftar Pustaka
Abdul, Hakim Manshur. Jibril As Dalam Tiga Kitab Suci
(Taurat-Injil-Al-Qur’an). Jakarta: Akbar Media Eka Sarana. 2008
Ibnu Hajar
Al-Asqalani. Fathul Baari penjelasan Kitab Shahih Bukhori. Jilid 24.
Jakarta: Pustaka Azzam. 2008
Lidwa pusaka. Software
Nasib,
Ar-Rifa’i Muhammad. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, jilid 4 (Surat
Ash-Shaffat- An-Naas). Jakarta : Gema Insani. 2011
Zuhri.
Pengantar Studi Tauhid. Yogyakarta: Suka Press. 2013
[1] H.Zuhri, Pengantar Studi Tauhid, (Yogyakarta: Suka Press,2013),
Hlm. 114
[2] H.Zuhri, Pengantar Studi Tauhid, (Yogyakarta: Suka Press,2013),
Hlm. 116
[3] Software lidwa pusaka
[4] Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Baaripemjelasan Kitab Shahih
Bukhori, Jilid 24, (Jakarta: Pustaka Azaam, 2008), hlm. 169
[5]Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, jilid 4 (Surat
Ash-Shaffat- An-Naas), (Jakarta : Gema Insani , 2011)hlm. 372-373
[6] Manshur Abdul Hakim, Jibril As Dalam Tiga Kitab Suci
(Taurat-Injil-Al-Qur’an), (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2008), Hlm. 6-7
[7] Manshur Abdul Hakim, Jibril As Dalam Tiga Kitab Suci (Taurat-Injil-Al-Qur’an),
(Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2008), Hlm. 37
[8] Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, jilid 4
(Surat Ash-Shaffat- An-Naas), (Jakarta : Gema Insani , 2011)hlm. 372-376
[9] Manshur Abdul Hakim, Jibril As Dalam Tiga Kitab Suci
(Taurat-Injil-Al-Qur’an), (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2008), Hlm. 75
Tidak ada komentar:
Posting Komentar