A.
Infaq dan Sadaqah Dalam al-Qur’an
1.
Sifat Orang Bertakwa
{ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ
فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (2) الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ
وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ} [البقرة: 2، 3]
Artinya: Kitab (Al Quran) Ini
tidak ada keraguan padanya; Petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka
yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan
sebahagian rezki yang kami anugerahkan kepada mereka. [Al-Baqarah: 2-3]
{إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ
اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ
إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (2) الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ
وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (3) أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا
لَهُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ} [الأنفال: 2 -
4]
Artinya: Sesungguhnya
orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah
hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu) orang-orang
yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami
berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan
sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi
Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia. [Al-Anfaal: 2-4]
{إِنَّمَا
يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا
وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ (15) تَتَجَافَى
جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا
رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ} [السجدة: 15، 16]
Artinya: Sesungguhnya orang
yang benar benar percaya kepada ayat ayat kami adalah mereka yang apabila
diperingatkan dengan ayat ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan
memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong. Lambung mereka jauh dari
tempat tidurnya (mengerjakan shalat malam) dan mereka selalu berdoa kepada
Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa
rezki yang kami berikan. [As-Sajdah: 15-16]
2.
Sifat Orang Beruntung
{وَأَنْفِقُوا
خَيْرًا لِأَنْفُسِكُمْ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ
الْمُفْلِحُونَ} [التغابن: 16]
Artinya: Dan
nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu (dunia dan akhirat). Dan
barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah
orang-orang yang beruntung. [At-Tagaabun:16]
3.
Kebajikan Yang Sempurna
{لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى
تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ
عَلِيمٌ} [آل عمران: 92]
Artinya: Kamu sekali-kali tidak
sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian
harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu
nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. [Ali ‘Imran:92]
4.
Sifat Orang Yang Tunduk
Patuh Kepada Allah
{وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ (34) الَّذِينَ
إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَالصَّابِرِينَ عَلَى مَا أَصَابَهُمْ
وَالْمُقِيمِي الصَّلَاةِ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ} [الحج: 34، 35]
Artinya: Dan berilah
kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), (yaitu)
orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang
yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan shalat
dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan
kepada mereka. [Al-Hajj: 34-35]
5.
Mendekatkan Diri Kepada
Allah
{وَمِنَ الْأَعْرَابِ مَنْ
يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَيَتَّخِذُ مَا يُنْفِقُ قُرُبَاتٍ
عِنْدَ اللَّهِ وَصَلَوَاتِ الرَّسُولِ أَلَا إِنَّهَا قُرْبَةٌ لَهُمْ
سَيُدْخِلُهُمُ اللَّهُ فِي رَحْمَتِهِ} [التوبة: 99]
Artinya: Di antara orang-orang
Arab Badwi itu ada orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan
memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) itu, sebagai jalan untuk
mendekatkannya kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh doa Rasul.
Ketahuilah, sesungguhnya nafkah itu adalah suatu jalan bagi mereka untuk
mendekatkan diri (kepada Allah). Kelak Allah akan memasukan mereka ke dalam
rahmat (surga)Nya. [At-Taubah:99]
6. Mendapat Pahala Tanpa Khawatir dan Bersedih Hati
{الَّذِينَ
يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَا
أَنْفَقُوا مَنًّا وَلَا أَذًى لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ
عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ} [البقرة: 262]
Artinya: Orang-orang
yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa
yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak
menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan
mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih
hati. [Al-Baqarah:262]
{الَّذِينَ
يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً
فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ
يَحْزَنُونَ} [البقرة: 274]
Artinya: Orang-orang
yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan
terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
[Al-Baqarah:274]
7.
Jauh Dari Sifat Keluh
Kesah Dan Kikir
{إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ
هَلُوعًا (19) إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا (20) وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ
مَنُوعًا (21) إِلَّا الْمُصَلِّينَ (22) الَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَاتِهِمْ
دَائِمُونَ (23) وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ (24) لِلسَّائِلِ
وَالْمَحْرُومِ} [المعارج: 19 - 25]
Artinya: Sesungguhnya
manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa
kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.
Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan
shalatnya. Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,
bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang
tidak mau meminta). [Al-Ma’aarij: 19-25]
8.
Mendapatkan Jalan yang
Mudah
{فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى
(5) وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى (6) فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى (7) وَأَمَّا مَنْ
بَخِلَ وَاسْتَغْنَى (8) وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى (9) فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى}
[الليل: 5 - 10]
Artinya: Adapun
orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan
adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya
jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya
cukup, serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak kami akan menyiapkan
baginya (jalan) yang sukar. [Al-Lail: 5-10]
{إِنَّ
اللَّهَ يَجْزِي الْمُتَصَدِّقِينَ} [يوسف: 88]
Artinya: Sesungguhnya Allah
memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah. [Yusuf:88]
{وَلَا
يُنْفِقُونَ نَفَقَةً صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً وَلَا يَقْطَعُونَ وَادِيًا
إِلَّا كُتِبَ لَهُمْ لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ}
[التوبة: 121]
Artinya: Dan mereka
tiada menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan tidak (pula) yang besar dan tidak
melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan bagi mereka (amal saleh pula)
karena Allah akan memberi balasan kepada mereka yang lebih baik dari apa yang
telah mereka kerjakan. [At-Taubah:121]
{وَمَا
تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا
تُظْلَمُونَ } [الأنفال: 60]
Artinya: Dan apa
saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup
kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). [Al-Anfaal:60]
{لَا
يَسْتَوِي مِنْكُمْ مَنْ أَنْفَقَ مِنْ قَبْلِ الْفَتْحِ وَقَاتَلَ أُولَئِكَ أَعْظَمُ
دَرَجَةً مِنَ الَّذِينَ أَنْفَقُوا مِنْ بَعْدُ وَقَاتَلُوا وَكُلًّا وَعَدَ
اللَّهُ الْحُسْنَى} [الحديد: 10]
Artinya: Tidak sama
di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum
penaklukan (Mekah). Mereka lebih tingi derajatnya daripada orang-orang yang
menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Dan Allah menjanjikan
kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik.
[Al-Hadiid:10]
9.
Pahalanya Untuk Diri
Sendiri
{وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ
فَلِأَنْفُسِكُمْ وَمَا تُنْفِقُونَ إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ وَمَا
تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ} [البقرة: 272]
Artinya: Dan apa
saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya
itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan
karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu
nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu
sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan). [Al-Baqarah:272]
{آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ
وَأَنْفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُسْتَخْلَفِينَ فِيهِ فَالَّذِينَ آمَنُوا
مِنْكُمْ وَأَنْفَقُوا لَهُمْ أَجْرٌ كَبِيرٌ} [الحديد: 7]
Artinya: Berimanlah
kamu kepada Allah dan rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang
Allah Telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di
antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya dan baginya akan memperoleh
pahala yang besar. [Al-Hadiid:7]
10.
Allah Akan Menggantinya
{وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ
فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ} [سبأ: 39]
Artinya: Dan barang
apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah
pemberi rezki yang sebaik-baiknya. [Saba’:39]
11.
Menambah Karunia Allah
{إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ
كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا
وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ (29) لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ
وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ} [فاطر: 29، 30]
Artinya: Sesungguhnya
orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan mendirikan shalat dan
menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan
diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak
akan merugi; Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan
menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Mensyukuri. [Faathir: 29-30]
12.
Melipatgandakan Pahala
dan Harta
{يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا
وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ} [البقرة: 276]
Artinya: Allah
memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. [Al-Baqarah:276]
Menyuburkan sedekah
ialah memperkembangkan harta yang telah dikeluarkan sedekahnya atau melipat
gandakan berkahnya.
{مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ
أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ
فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ
وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ} [البقرة: 261]
Artinya: Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang
dia kehendaki. Dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
[Al-Baqarah:261]
{وَمَثَلُ
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ وَتَثْبِيتًا
مِنْ أَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ
أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِنْ لَمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ} [البقرة: 265]
Artinya: Dan
perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan
Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di
dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan
buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis
(pun memadai). [Al-Baqarah:265]
{مَنْ
ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا
كَثِيرَةً وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ} [البقرة: 245]
Artinya: Siapakah
yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan
hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran
kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. [Al-Baqarah:245]
{مَنْ
ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ وَلَهُ أَجْرٌ
كَرِيمٌ} [الحديد: 11]
Artinya: Siapakah
yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan
melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh
pahala yang banyak. [Al-Hadiid:11]
{إِنَّ
الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا
يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ} [الحديد: 18]
Artinya: Sesungguhnya
orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul- Nya) baik laki-laki maupun
perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan
dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; Dan bagi mereka pahala yang
banyak. [Al-Hadiid:18]
{إِنْ
تُقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعِفْهُ لَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ
وَاللَّهُ شَكُورٌ حَلِيمٌ} [التغابن: 17]
Artinya: Jika kamu
meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan
balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha pembalas Jasa lagi
Maha Penyantun. [At-Taghaabun:17]
13.
Mendapatkan Surga
{وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ
مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ
لِلْمُتَّقِينَ (133) الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ
الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ} [آل عمران: 133، 134]
Artinya: Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu)
orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit,
dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan)
orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. [Ali ‘Imran: 133-134]
{إِنَّ
الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (15) آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ
إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ (16) كَانُوا قَلِيلًا مِنَ
اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ (17) وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ (18) وَفِي
أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ} [الذاريات: 15 - 19]
Artinya: Sesungguhnya
orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata
air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya
mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia
mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di
waktu pagi sebelum fajar. Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang
miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian (tidak
meminta-minta). [Adz-Dzaariyaat: 15-19]
14.
Masuk Surga Bersama
Dengan Orang Yang Saleh Dari Bapak, Isteri Dan Anak Cucunya
{وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ
وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا
وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَئِكَ لَهُمْ عُقْبَى
الدَّارِ (22) جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ
وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ} [الرعد: 22 - 23]
Artinya: Dan
orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat,
dan menafkahkan sebagian rezki yang kami berikan kepada mereka, secara sembunyi
atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; Orang-orang
itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (yaitu) surga 'Adn yang
mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari
bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya. [Ar-Ra’d:
22-24]
15.
Menghapuskan Dosa-Dosa
{إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ
فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ
لَكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ} [البقرة: 271]
Artinya: Jika kamu
menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu
menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan
itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian
kesalahan-kesalahanmu. [Al-Baqarah:271]
{إِنَّ
الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ
وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ
وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ
وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ
اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا} [الأحزاب: 35]
Artinya: Sesungguhnya
laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin[1218],
laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan
yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang
khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan
perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya,
laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah
menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.
[Al-Ahzaab:35]
16.
Terhindar dari Sifat
Orang Kafir
{وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ أَنْفِقُوا
مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا
أَنُطْعِمُ مَنْ لَوْ يَشَاءُ اللَّهُ أَطْعَمَهُإِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ }
[يس: 47]
Artinya: Dan apabila
dikatakakan kepada mereka: "Nafkahkanlah sebahagian dari reski yang
diberikan Allah kepadamu", maka orang-orang yang kafir itu berkata
kepada orang-orang yang beriman: "Apakah kami akan memberi makan kepada
orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah dia akan memberinya makan, tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata.". [Yaasiin:47]
17.
Terhindar Dari Sifat
Orang Munafiq
{وَمَا مَنَعَهُمْ أَنْ تُقْبَلَ
مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلَّا أَنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَلَا
يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَى وَلَا يُنْفِقُونَ إِلَّا وَهُمْ
كَارِهُونَ} [التوبة: 54]
Artinya: Dan
tidak ada yang menghalangi mereka (orang-orang munafiq) untuk diterima dari
mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan RasulNya
dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas dan tidak (pula)
menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan. [At-Taubah:54]
{هُمُ
الَّذِينَ يَقُولُونَ لَا تُنْفِقُوا عَلَى مَنْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ حَتَّى
يَنْفَضُّوا وَلِلَّهِ خَزَائِنُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنَّ
الْمُنَافِقِينَ لَا يَفْقَهُونَ} [المنافقون: 7]
Artinya: Mereka
orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): "Janganlah kamu
memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada disisi
Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah)." Padahal
kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang
munafik itu tidak memahami. [Al-Munafiquun:7]
18.
Selamat Dari Siksa Yang
Pedih
{وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ
الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ
بِعَذَابٍ أَلِيمٍ (34) يَوْمَ يُحْمَى عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَى
بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ هَذَا مَا كَنَزْتُمْ
لِأَنْفُسِكُمْ فَذُوقُوا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُونَ} [التوبة: 34، 35]
Artinya: Dan
orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan
Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa
yang pedih. Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu
dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka. (Lalu
dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk
dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan
itu." [At-Taubah: 34-35]
19.
Sifat Orang Beriman
قُل
لِّعِبَادِيَ الَّذِينَ آمَنُواْ يُقِيمُواْ الصَّلاَةَ وَيُنفِقُواْ مِمَّا
رَزَقْنَاهُمْ سِرّاً وَعَلانِيَةً مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ يَوْمٌ لاَّ بَيْعٌ فِيهِ
وَلاَ خِلاَلٌ
Artinya:
Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah mereka
mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka
secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada
bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan. [Ibrahim: 14]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا
أَوْلَادُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ
الْخَاسِرُونَ ٩ وَأَنفِقُوا مِن مَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ
أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ
فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ الصَّالِحِينَ
Artinya:
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan
kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka
itulah orang-orang yang merugi. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah
Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara
kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan
(kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan
aku termasuk orang-orang yang saleh?" [Al-Munafiqun: 9-10]
B.
Infaq
dan Sadaqah Dalam Hadits
1.
Anjuran
Sedekah dari Hasil Usaha Yang Baik
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ وَلَا يَقْبَلُ اللَّهُ
إِلَّا الطَّيِّبَ وَإِنَّ اللَّهَ يَتَقَبَّلُهَا بِيَمِينِهِ ثُمَّ يُرَبِّيهَا لِصَاحِبِهِ
كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ
Artinya: dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata,:
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah bersabda: "Barangsiapa yang
bershadaqah dengan sebutir kurma hasil dari usahanya sendiri yang baik (halal),
sedangkan Allah tidak menerima kecuali yang baik saja, maka sungguh Allah akan
menerimanya dengan tangan kananNya lalu mengasuhnya untuk pemiliknya
sebagaimana jika seorang dari kalian mengasuh anak kudanya hingga membesar
seperti gunung". (Bukhari: 1321)
2.
Anjuran
Bersedekah Sebelum Ditolak
حَدَّثَنَا
مَعْبَدُ بْنُ خَالِدٍ قَالَ سَمِعْتُ حَارِثَةَ بْنَ وَهْبٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ تَصَدَّقُوا فَإِنَّهُ يَأْتِي عَلَيْكُمْ
زَمَانٌ يَمْشِي الرَّجُلُ بِصَدَقَتِهِ فَلَا يَجِدُ مَنْ يَقْبَلُهَا يَقُولُ الرَّجُلُ
لَوْ جِئْتَ بِهَا بِالْأَمْسِ لَقَبِلْتُهَا فَأَمَّا الْيَوْمَ فَلَا حَاجَةَ لِي
بِهَا
Artinya: telah menceritakan kepada kami Ma'bad bin Khalid
berkata; Aku mendengar Haritsah bin Wahab berkata; Aku mendengar Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Bershadaqalah, karena nanti akan
datang kepada kalian suatu zaman yang ketika itu seseorang berkeliling dengan
membawa shadaqahnya namun dia tidak mendapatkan seorangpun yang menerimanya.
Lalu seseorang berkata,: "Seandainya kamu datang membawanya kemarin pasti
aku akan terima. Adapun hari ini aku tidak membutuhkannya lagi".
(Bukhari: 1322)
3.
Keutamaan
Bersedekah dalam Keadaan Kikir dan Sehat
حَدَّثَنَا
أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ
أَجْرًا قَالَ أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ
الْغِنَى وَلَا تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلَانٍ كَذَا
وَلِفُلَانٍ كَذَا وَقَدْ كَانَ لِفُلَانٍ
Artinya: telah menceritakan kepada kami Abu Hurairah radliallahu
'anhu berkata,: "Seorang laki-laki datang kepada Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam dan berkata,: "Wahai Rasulullah, shadaqah
apakah yang paling besar pahalanya?". Beliau menjawab: "Kamu
bershadaqah ketika kamu dalam keadaan sehat dan kikir, takut menjadi faqir dan
berangan-angan jadi orang kaya. Maka janganlah kamu menunda-nundanya hingga
tiba ketika nyawamu berada di tenggorakanmu. Lalu kamu berkata, si fulan begini
(punya ini) dan si fulan begini. Padahal harta itu milik si fulan".
(Bukhari: 1330)
4.
Shadaqah
Dapat Mencegah Perbuatan Tercela
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ قَالَ رَجُلٌ لَأَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا
فِي يَدِ سَارِقٍ فَأَصْبَحُوا يَتَحَدَّثُونَ تُصُدِّقَ عَلَى سَارِقٍ فَقَالَ اللَّهُمَّ
لَكَ الْحَمْدُ لَأَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِي
يَدَيْ زَانِيَةٍ فَأَصْبَحُوا يَتَحَدَّثُونَ تُصُدِّقَ اللَّيْلَةَ عَلَى زَانِيَةٍ
فَقَالَ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ عَلَى زَانِيَةٍ لَأَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ فَخَرَجَ
بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِي يَدَيْ غَنِيٍّ فَأَصْبَحُوا يَتَحَدَّثُونَ تُصُدِّقَ
عَلَى غَنِيٍّ فَقَالَ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ عَلَى سَارِقٍ وَعَلَى زَانِيَةٍ
وَعَلَى غَنِيٍّ فَأُتِيَ فَقِيلَ لَهُ أَمَّا صَدَقَتُكَ عَلَى سَارِقٍ فَلَعَلَّهُ
أَنْ يَسْتَعِفَّ عَنْ سَرِقَتِهِ وَأَمَّا الزَّانِيَةُ فَلَعَلَّهَا أَنْ تَسْتَعِفَّ
عَنْ زِنَاهَا وَأَمَّا الْغَنِيُّ فَلَعَلَّهُ يَعْتَبِرُ فَيُنْفِقُ مِمَّا أَعْطَاهُ
اللَّهُ
Artinya: dari Abu Hurairah radliallahu'anhu; Rasulullah
Shallallahu 'alaihiwasallam berkata,:
"Ada seorang laki-laki berkata,: Aku pasti akan bershadaqah. Lalu dia
keluar dengan membawa shadaqahnya dan ternyata jatuh ke tangan seorang pencuri.
Keesokan paginya orang-orang ramai membicarakan bahwa dia telah memberikan
shadaqahnya kepada seorang pencuri. Mendengar hal itu orang itu berkata,:
"Ya Allah segala puji bagiMu, aku pasti akan bershadaqah lagi".
Kemudian dia keluar dengan membawa shadaqahnya lalu ternyata jatuh ke tangan
seorang pezina. Keesokan paginya orang-orang ramai membicarakan bahwa dia tadi
malam memberikan shadaqahnya kepada seorang pezina. Maka orang itu berkata,
lagi: Ya Allah segala puji bagiMu, (ternyata shadaqahku jatuh) kepada seorang
pezina, aku pasti akan bershadaqah lagi. Kemudian dia keluar lagi dengan
membawa shadaqahnya lalu ternyata jatuh ke tangan seorang yang kaya. Keesokan
paginya orang-orang kembali ramai membicarakan bahwa dia memberikan shadaqahnya
kepada seorang yang kaya. Maka orang itu berkata,: Ya Allah segala puji bagiMu,
(ternyata shadaqahku jatuh) kepada seorang pencuri, pezina, dan orang kaya.
Setelah itu orang tadi bermimpi dan dikatakan padanya: "Adapun shadaqah
kamu kepada pencuri, mudah-mudahan dapat mencegah si pencuri dari perbuatannya,
sedangkan shadaqah kamu kepada pezina, mudah-mudahan dapat mencegahnya berbuat
zina kembali dan shadaqah kamu kepada orang yang kaya mudah-mudahan dapat
memberikan pelajaran baginya agar menginfaqkan harta yang diberikan Allah
kepadanya". (Bukhari: 1332)
5.
Bersedekah
dengan Tangan Kanan
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ تَعَالَى فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا
ظِلُّهُ إِمَامٌ عَدْلٌ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللَّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ
فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا
عَلَيْهِ وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ
اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ
مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Artinya: dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi
Shallallahu 'alaihiwasallam bersabda: "Ada tujuh (golongan orang beriman)
yang akan mendapat naungan (perlindungan) dari Allah dibawah naunganNya (pada
hari qiyamat) yang ketika tidak ada naungan kecuali naunganNya. Yaitu; Pemimpin
yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan 'ibadah kepada
Rabnya, seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang
laki-laki yang saling mencintai karena Allah, keduanya bertemu karena Allah dan
berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh
seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata, "aku takut kepada
Allah", seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan
kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya, dan
seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri
sendirian hingga kedua matanya basah karena menangis". (Bukhari: 1334)
6.
Bersedekah
Hasil Usaha Orang Lain - Keduanya Mendapat Pahala.
عَنْ عَائِشَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِذَا أَنْفَقَتْ الْمَرْأَةُ مِنْ طَعَامِ بَيْتِهَا غَيْرَ مُفْسِدَةٍ كَانَ لَهَا
أَجْرُهَا بِمَا أَنْفَقَتْ وَلِزَوْجِهَا أَجْرُهُ بِمَا كَسَبَ وَلِلْخَازِنِ مِثْلُ
ذَلِكَ لَا يَنْقُصُ بَعْضُهُمْ أَجْرَ بَعْضٍ شَيْئًا
Artinya: dari 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; Rasulullah
Shallallahu 'alaihiwasallam bersabda: "Jika seorang wanita bershadaqah
dari makanan yang ada di rumah (suami) nya bukan bermaksud menimbulkan
kerusakan maka baginya pahala atas apa yang diinfaqkan dan bagi suaminya
pahala atas apa yang diusahakannya. Demikian juga bagi seorang penjaga
harta/bendahara (akan mendapatkan pahala) dengan tidak dikurangi sedikitpun
pahala masing-masing dari mereka". (Bukhari: 1336)
7.
Tidak
Wajiban Bersedekah Melainkan Yang Mencukupi Kebutuhannya
أَخْبَرَنِي
سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُ الصَّدَقَةِ مَا كَانَ
عَنْ ظَهْرِ غِنًى وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ
Artinya: telah mengabarkan kepada saya Sa'id bin Al Musayyab
bahwa dia mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam berkata,: "Shadaqah yang paling baik adalah
dari orang yang sudah cukup (untuk kebutuhan dirinya). Maka mulailah untuk
orang-orang yang menjadi tanggunganmu". (Bukhari: 1337)
8.
Larangan
dan Akibat Kikir
عَنْ أَسْمَاءَ
بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهَا جَاءَتْ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَا تُوعِي فَيُوعِيَ اللَّهُ عَلَيْكِ ارْضَخِي
مَا اسْتَطَعْتِ
Artinya: dari Asma' binti Abu Bakar radliallahu 'anhuma bahwa
dia menemui Nabi Shallallahu'alaihiwasallam lalu Beliau bersabda:
"Janganlah kamu berkarung-karung (kamu kumpulkan harta dalam karung lalu
kamu kikir untuk menginfaqkannya) sebab Allah akan menyempitkan reziki bagimu
dan berinfaqlah dengan ringan sebatas kemampuanmu ". (Bukhari:
1344)
9.
Doa
Malaikat Untuk Orang yang Bersedekah dan Kikir
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ
أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ
مُمْسِكًا تَلَفًا
Artinya: dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Tidak ada suatu hari pun ketika
seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua malaikat
kepadanya lalu salah satunya berkata; "Ya Allah berikanlah pengganti
bagi siapa yang menafkahkan hartanya", sedangkan yang satunya lagi
berkata; "Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang
menahan hartanya (bakhil) ". (Bukhari: 1351)
10.
Perumpamaan
Orang Yang Dermawan dan Orang Yang Bakhil (Pelit)
حَدَّثَنَا
أَبُو الزِّنَادِ أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ مَثَلُ الْبَخِيلِ وَالْمُنْفِقِ كَمَثَلِ رَجُلَيْنِ عَلَيْهِمَا جُبَّتَانِ
مِنْ حَدِيدٍ مِنْ ثُدِيِّهِمَا إِلَى تَرَاقِيهِمَا فَأَمَّا الْمُنْفِقُ فَلَا يُنْفِقُ
إِلَّا سَبَغَتْ أَوْ وَفَرَتْ عَلَى جِلْدِهِ حَتَّى تُخْفِيَ بَنَانَهُ وَتَعْفُوَ
أَثَرَهُ وَأَمَّا الْبَخِيلُ فَلَا يُرِيدُ أَنْ يُنْفِقَ شَيْئًا إِلَّا لَزِقَتْ
كُلُّ حَلْقَةٍ مَكَانَهَا فَهُوَ يُوَسِّعُهَا وَلَا تَتَّسِعُ
Artinya: telah menceritakan kepada kami Abu Az Zanad bahwa
'Abdurrahman menceritakan kepadanya bahwa dia mendengar Abu Hurairah
radliallahu 'anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihiwasallam
bersabda: "Perumpamaan bakhil (orang pelit bershadaqah) dengan munfiq
(orang yang suka berinfaq) seperti dua orang yang masing-masing mengenakan
baju jubah terbuat dari besi yang hanya menutupi buah dada hingga tulang
selangka keduanya. Adapun orang yang suka berinfaq, tidaklah dia
berinfaq melainkan bajunya akan melonggar atau menjauh dari kulitnya hingga
akhirnya menutupi seluruh badannya sampai kepada ujung kakinya. Sedangkan orang
yang bakhil, setiap kali dia tidak mau berinfaq dengan suatu apapun maka baju
besinya akan menyempit sehingga menempel ketat pada setiap kulitnya dan ketika
dia mencoba untuk melonggarkannya maka dia tidak dapat melonggarkannya".
(Bukhari: 1352)
11.
Sadaqah
Dengan Berbuat Kebaikan.
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِيهِ
عَنْ جَدِّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ عَلَى كُلِّ
مُسْلِمٍ صَدَقَةٌ فَقَالُوا يَا نَبِيَّ اللَّهِ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ قَالَ يَعْمَلُ
بِيَدِهِ فَيَنْفَعُ نَفْسَهُ وَيَتَصَدَّقُ قَالُوا فَإِنْ لَمْ يَجِدْ قَالَ يُعِينُ
ذَا الْحَاجَةِ الْمَلْهُوفَ قَالُوا فَإِنْ لَمْ يَجِدْ قَالَ فَلْيَعْمَلْ بِالْمَعْرُوفِ
وَلْيُمْسِكْ عَنْ الشَّرِّ فَإِنَّهَا لَهُ صَدَقَةٌ
Artinya: telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu
Burdah dari bapaknya dari kakeknya dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
bersabda: "Wajib bagi setiap muslim bershadaqah". Mereka (para
sahabat) bertanya: "Wahai Nabi Allah, bagaimana kalau ada yang tidak
sanggup?". Beliau menjawab: "Dia bekerja dengan tangannya sehingga
bermanfaat bagi dirinya lalu dia bershadaqah". Mereka bertanya lagi:
"Bagaimana kalau tidak sanggup juga?". Beliau menjawab: "Dia
membantu orang yang sangat memerlukan bantuan". Mereka bertanya lagi:
"Bagaimana kalau tidak sanggup juga?". Beliau menjawab: "Hendaklah
dia berbuat kebaikan (ma'ruf) dan menahan diri dari keburukan karena yang
demikian itu berarti shodaqah baginya". (Bukhari: 1353)
12.
Shalawat
dan Doa Imam Untuk Orang yang Sedekah
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى قَالَ
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَتَاهُ قَوْمٌ بِصَدَقَتِهِمْ
قَالَ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى آلِ فُلَانٍ فَأَتَاهُ أَبِي بِصَدَقَتِهِ فَقَالَ اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى آلِ أَبِي أَوْفَى
Artinya: dari 'Abdullah bin Abu Awfaa berkata; Adalah
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bila suatu kaum datang kepadanya dengan
membawa shadaqah mereka, Beliau mendo'akannya: "Allahumma shalli 'alaa
aali fulan" (Ya Allah berilah shalawat kepada keluarga fulan").
Maka bapakku mendatangi Beliau dengan membawa zakatnya., maka Beliau
mendo'akanya: "Allahumma shalli 'alaa aalii abu awfaa". (Ya
Allah, berilah shalawat kepada keluarga Abu Awfaa"). (Bukhari: 1402)
13.
Anjuran
Bersedekah dan Pahala Bagi Orang yang Berinfaq
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَا ابْنَ
آدَمَ أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ وَقَالَ يَمِينُ اللَّهِ مَلْأَى وَقَالَ ابْنُ نُمَيْرٍ
مَلْآنُ سَحَّاءُ لَا يَغِيضُهَا شَيْءٌ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ
Artinya: dari Abu Hurairah hingga sampai kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman:
'Wahai anak Adam, berinfaklah kamu niscaya Aku akan memberikan ganti
kepadamu." Beliau juga bersabda: "Pemberian Allah selalu melimpah."
Ibnu Numair berkata, "Suatu pemberian yang tidak pernah berkurang
meskipun mengalir siang dan malam." (Muslim: 1658)
14.
Anjuran
Berinfaq Kepada yang Menjadi Tanggungannya
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلُ دِينَارٍ يُنْفِقُهُ الرَّجُلُ
دِينَارٌ يُنْفِقُهُ عَلَى عِيَالِهِ وَدِينَارٌ يُنْفِقُهُ الرَّجُلُ عَلَى دَابَّتِهِ
فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَدِينَارٌ يُنْفِقُهُ عَلَى أَصْحَابِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
قَالَ أَبُو قِلَابَةَ وَبَدَأَ بِالْعِيَالِ ثُمَّ قَالَ أَبُو قِلَابَةَ وَأَيُّ
رَجُلٍ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ رَجُلٍ يُنْفِقُ عَلَى عِيَالٍ صِغَارٍ يُعِفُّهُمْ أَوْ
يَنْفَعُهُمْ اللَّهُ بِهِ وَيُغْنِيهِمْ
Artinya: dari
Tsauban ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik
dinar (uang atau harta) yang dinafkahkan seseorang, ialah yang dinafkahkan
untuk keluarganya, untuk ternak yang depeliharanya, untuk kepentingan membela
agama Allah, dan nafkah untuk para sahabatnya yang berperang di jalan
Allah." Abu Qilabah berkata; Beliau memulainya dengan keluarga."
Kemudian Abu Qilabah berkata; Dan laki-laki manakah yang lebih besar pahalanya
dari seorang laki-laki yang berinfak kepada keluarga kecil, memuliakan mereka
yang dengannya Allah memberikan manfaat dan memberikan kecukupan bagi mereka?"
(Muslim: 1660)
15.
Sampainya
Pahala Sedekah Kepada Mayit
عَنْ عَائِشَةَ
أَنَّ رَجُلًا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ إِنَّ أُمِّيَ افْتُلِتَتْ نَفْسَهَا وَلَمْ تُوصِ وَأَظُنُّهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ
تَصَدَّقَتْ أَفَلَهَا أَجْرٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ
Artinya: dari Aisyah bahwa seorang laki-laki mendatangi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Wahai Rasulullah, ibuku
meninggal secara tiba-tiba dan ia tidak sempat berwasiat. Menurut dugaanku,
seandainya ia sempat berbicara, mungkin dia akan bersedekah. Apakah ia akan
mendapatkan pahalanya jika aku bersedekah atas namanya?" beliau menjawab:
"Ya." (Muslim: 1672)
16.
Anjuran
Berinfak dan Larangan Pelit
عَنْ أَسْمَاءَ
بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْفِقِي أَوْ انْضَحِي أَوْ انْفَحِي وَلَا تُحْصِي فَيُحْصِيَ
اللَّهُ عَلَيْكِ
Artinya: dari Asma` binti Abu Bakar ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepadaku: "Bersedekahlah
kamu dan jangan menghitung-hitung, karena Allah akan menghitung-hitung pula
pemberian-Nya kepadamu."(Muslim: 1708)
17.
Anjuran
Untuk Sedekah Meskipun Sedikit
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ
يَا نِسَاءَ الْمُسْلِمَاتِ لَا تَحْقِرَنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَا وَلَوْ فِرْسِنَ
شَاةٍ
Artinya: dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Wahai sekalian kaum wanita, janganlah sekali-kali
kalian meremehkan pemberian seorang tetangga kepada tetangganya walau pun hanya
berupa kuku kambing." (Muslim: 1711)
18.
Tangan
Di Atas Lebih Baik Dari Tangan Di Bawah
عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ وَهُوَ يَذْكُرُ الصَّدَقَةَ وَالتَّعَفُّفَ عَنْ الْمَسْأَلَةِ
الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى وَالْيَدُ الْعُلْيَا الْمُنْفِقَةُ
وَالسُّفْلَى السَّائِلَةُ
Artinya:
dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda di atas mimbar, beliau menyebut tentang sedekah dan menahan diri dari
meminta-minta. Sabda beliau: "Tangan yang di atas lebih baik daripada
tangan yang dibawah. Tangan di atas adalah tangan pemberi sementara tangan yang
di bawah adalah tangan peminta-minta." (Muslim: 1715)