Kamis, 24 Maret 2016

Model Penelitian Living Qur’an

                      Resume dari Buku METOPEN al-Qur'an dan Tafsir: DR. H. Abdul Mustaqim
 
A. Pengertian Living Qur’an
Adalah fenomena interaksi atau praktik resepsi masyarakat muslim terhadap al-Qur’an, baik dalam bentuk membaca, memahami dan mengamalkan, maupun dalam bentuk resepsi sosial-kultural. Hal ini dapat dilihat dari berbagai model pembacaan al-Qur’an, mulai yang berorientasi pada pemahaman dan pendalamann maknanya, sampai yang sekedar membaca al-Qur’an sebagai ibadah ritual atau bahkan untuk mendatangkan kekuatan magis atau terapi pengobatan, dsb.
Al-Qur’an tidak hanya direspon oleh muslim, tetapi juga kaum orientalis meskipun tujuan studis mereka berbeda, yang cenderung memperlakukan al-Qur’an sebagai kitab suci yang menarik untuk diteliti.

B. Arti Penting Kajian Living Qur’an
a.   Tafsir bisa berupa respons atau atau praktik perilaku suatau masyarakat yang diinspirasi oleh kehadiran al-Qur’an
b.   Kepentingan dakwah dan pemberdayaan masyarakat, sehingga mereka lebih maksimal dalam mengapresiasi al-Qur’an
c.    Paradigma baru bagi pengembangan kajian al-Qur’an di era kontemporer

C. Bagaimana Penelitian Living Qur’an
Metode kualitatif lebih tepat dipakai untuk meneliti Living Qur’an. Unsur-unsurnya:
a.   Lokasi
Mengemukakan lokasi penelitian dengan menyebutkan lokasi, missal desa, komunitas atau kelompok tertentu.
b.   Pendekatan dan Perspektif
Mengemukakan bahwa data yang dikumpulkan berupa deskripsi, uraian detail.
c.    Teknik Pengumpulan Data
Melalui teknik wawancara yang mendalam, agar informan lebih terbuka dan leluasa dalam meberikan informasi atau data untuk mengemukakan  pengetahuan dan pengalamannya. Antara lain:
1.   Identitas: tempat tinggal, keluarga, pekerjaan, asal daerah,dll
2.   Pengalaman: aktivitas sehari-hari, sekolah, pengalaman, dll
3.   Pengetahuan: sesuatu yang paling diketahui tentang peristiwa, fakta informasi tertentu, dll
4.   Pandangan: pendapat, persepsi, pemikiran filosofi, dll
5.   Perasaan: pengalaman senang, tidak senang, tenang, dll
6.   Pengalaman penginderaan: melihat, mendengar, menyentuh, dll
d.   Unit Analisis Data, Kriteria, Cara Penetapan Jumlah Informan
Satuan yang diteliti bisa berupa individu, kelompok, benda atau suatu latar peristiwa sosial.
e.    Strategi Pengumpulan Data
Peneliti merencanakan turun ke lapangan, lalu menetapkan siapa yang akan dijadikan informan-awal atau informan-kunci.
f.     Penyajian Data
Terdiri dari hasil analisis data berupa cerita rinci para informan sesuai dengan ungkapan atau pandangan mereka apa adanya tanpa ada komentar, evaluasi dan interpretasi. Yang kedua berupa pembahasan yakni diskusi antara data temuan dengan teori-teori yang digunakan.

1 komentar: