Kamis, 19 Februari 2015

Islam di Masa Nabi Muhammad



BAB I
PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG
Sebagai seorang muslim hendaknya kita mengetahui sejarah Islam padamasaNabi Muhammad SAW baik ketika beliau berdakwah padaperiodeMakkah maupunperiodeMadinah. Oleh karena itu kami mencoba untuk mengingatkan kembali akan sejarah dan perjalanan Nabi Muhammad SAW agar dapat selalu kita contoh dan kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Telah kita ketahui bersama bahwa umat Islam pada saat sekarang ini lebih banyak mengenal figur-figur yang sebenarnya tidak pantas untuk di contoh dan ironisnya mereka sama sekali buta akan sejarah dan kehidupan Nabi Muhammad SAW.
Oleh karena itu kami mencoba untuk membuka, memaparkan tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW, dan mudah-mudahan dengan adanya makalah ini menambah rasa kecintaan kita pada Nabi Muhammad SAW.

2.      RUMUSAN MASALAH
a.       Bagaimanasejarah Islam Di MasaNabi Muhammad Saw PadaFaseMakkah?
b.      Bagaimanasejarah Islam Di MasaNabi Muhammad Saw PadaFaseMadinah?

3.      TUJUAN PENULISAN
a.       Untukmengetahuisejarah Islam di masaNabi Muhammad SAW padaperiodeMakkah.
b.      Untukmengetahuisejarah Islam di masaNabi Muhammad SAW padaperiodeMadinah.

4.      MANFAAT PENULISAN
adapun manfaat yang akan diperoleh dari karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
a.       Memahami sejarah islam di masa Nabi
b.      Mampu mengedintifikasi akhlaq Nabi
c.       Memahami strategi dakwah, politik, kemiliteran dan berbagai macam kebijakan-kebjakan yang telah dikeluarkan oleh Nabi





BAB II
PEMBAHASAN

1.      ISLAM PERIODE MAKKAH
A.   Perkembangan Islam
            Menjelangusia 40 tahun, Rasulullah SAW seringberkhalwat di GuaHirauntukmemohonpetunjukkepada Allah SWT mengenaicaramemperbaikikeadaanbangsa Arab yang semakin memprihatinkan. Hinggapadasuatusaat, ketikabeliauberkhalwatlebihdarisatubulanlamanya, tepatpadatanggal 17 Ramadhantahun 610 M datanglahMalaikatJibrilkepadaNabi Muhammad SAW di dalamGuaHirauntukmenyampaikanwahyupertama, yaituSurat Al-Alaqayat 1-5.
            Setelahturunwahyutersebut, Rasulullahmerasakebingungantentangapa yang harusdilakukan, sebabbelumadaperintah yang jelastentangtugas-tugasnyasebagaiRasulAllah.Kondisidemikianituberlangsung lama, hinggaRasulullah SAW hampirberputusasa, sebabwahyuberikutnya yang beliautunggu-tunggubelumkunjungdatang. Setelahpenantianlama, akhirnyawahyukeduaditerimanya, yaituSurat Al-Mudatstsirayat 1-7 yang menjadiperintahbagiNabi Muhammad untukmulaiberdakwah.
            Sebelummasamasuknya Islam, kebanyakankaum Arab beribadatdengancaramelakukanpenyembahanberhaladanmerekamenjadikanKa’bahsebagaipusatperibadatanmereka,. Hal tersebutbisadikatakansudahcukup lama berlangsungsampaiakhirnyaNabi Muhammad datangdenganmembawakeyakinanbaru, yaituKetauhidan.
            Tentunyahaltersebuttidaksemerta-mertadapatdenganmudahditerimabahkanditolakolehkaumQuraisy. Banyakalasanbagimerekauntukmenolakkeyakinan yang dibawaolehNabi Muhammad, salahsatunyaadalahkepercayaan yang merekayakinitelahtertanamkuat, merasatelahmenghalangimatapencaharian para pemahatpatung, tidaksetujudenganpersamaanhakantarahambasahayadengan para bangsawan, danmenolakajarantentangkebangkitandanpembalasanhariakhir.
            KarenareaksikerasdarikaumQuraisyitulah yang menghambatdakwahNabi Muhammad SAW danmengancamkeselamatanNabi Muhammad SAW sehinggapadaakhirnyaNabi Muhammad SAW harusmelakukan system dakwahsembunyi-sembunyidanterbatas.




B.   PeriodeDakwah
a.       Sembunyi-Sembunyi
                        Sejakturunwahyuyang keduatersebut, Rasulullah SAW melakukandakwahsecarasembunyi-sembunyi.
                        SasarandakwahRasulullahsecarasembunyi-sembunyiadalah para kerabatnyadansahabat-sahabat yang percayaterhadapkebenaranrisalahnya. Rasulullah SAW menyerumerekauntukmenyembah Allah SWT dantidakmenyekutukan-Nya.
              SelamatigatahunRasulullah SAW menyampaikandakwah Islam, memperkenalkan agama Islam kepadamasyarakatMakkahsecarasembunyi-sembunyi. MeskipunkebanyakanmasyarakatMakkahmasihmenolak agama Islam, namunberkatkegigihandakwahNabi Muhammad SAW terhadapmereka, akhirnyabanyak pula tertarikdanmenyatakandirimasuk Islam. Merekakhusunyaberasaldarisanakkeluargadansahabat-sahabatNabi Muhammad SAW yang sebelumnyamemangsudahtertarikdankagumterhadapakhlakdankepribadianNabi Muhammad SAW, seperti Khadijah bintiKhuwailid, Ali bin AbiThalib, Abu Bakar As-Shidiq, Zaid bin Haritsah,dll. Merekaitukemudiandikenaldenganistilah “As-SabiqunalAwwalun”. Merekalah yang dipersiapkan untuk menjadi juru dakwah dalam menyampaikan ajaran Islam berikutnya. Rumah Al-Arqam bin Abil Arqam dijadikan sebagai markas dakwah Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan Baitul Arqam.
                        Setelahbeberapa lama dakwahsecarasembunyi-sembunyidilaksanakan, turunlahperintah agar Nabi Muhammad SAW melakukandakwahsecaraterang-terangan. Wahyu yang memerintahkan demikian itu adalah firman Allah dalm surah Al-Hijr 94.

b.      Terang-Terangan
            DenganturunnyaperintahkepadaNabi Muhammad SAW untukmulaiberdakwahsecaraterang-terangan, awalnyaNabi Muhammad mengundangdanmenyerupadakerabatdariBani Abdul Muthalib, tetapimerekasemuamenolak, kecuali Ali bin AbiThalib.
                        Langkahberikutnya yang ditempuhNabi Muhammad SAW adalahmulaimenyerupadamasyarakatumumdenganmengundangseluruhpendudukkotaMakkah di bukitShafa, kemudianbeliaumenyampaikandakwahnya di atasbukitituserayaberkata :
“Apakah kalian percaya, jikasayakatakan di balikbukitituterdapatpasukankuda yang akanmenyerangkita ?
Denganserentakmereka menjawab “kami percaya dan tidak meragukan sama sekali, sebab selama ini tidak pernah melihat engkau berdusta”
                        Kemudian Rasulullah mengatakan “selamatkanlah diri kalian dari api neraka, sesungguhnya aku memberi peringatan kepada kalian tentang siksaan Allah yang amal pedih, mengajak kalian untuk menyembah Allah, Tuhanku dan Tuhan kalian yang menciptakan alam semesta dan yang kamu sembah. Jadi tinggalakanlah Lata, ‘Uzza, Hubal, da Manat serta berhala-berhala sesembahan kalian”. Belum selesai Nabi Muhammad berkata, Abu Lahab berteriak dan memotong ucapan Nabi dengan mengumpat “celakalah kamu Muhammad! Apakah hanya untuk ini kamu kumpulkan kami semua?”. Setelah kejadian ini Allah menurunkan Surah Al-Lahab.
                        Dalamdakwahsecaraterang-terangan, Rasulullahmendapatkanperlakuan yang burukdarikaumQuraisy, karenamelihatsemakinbertambahnyapengikutNabi.

C.   Tahun Duka Cita Rasulullah
                        Setelah dakwah Nabi Muhammad SAW berangsung kurang lebih 10 tahun, beliau kehilangan dua orang yang sangat penting dalam melaksanakan tugasnya menyiarkan agama Islam, yaitu kematian pamannya Abu Thalib dan istrinya Sayyidah Khadijah. Tahun ini disebut tahun duka cita atau “Amul Huzni.
                        Sejak masa remaja hingga menjadi Nabi, Rasulullah dibimbing dan dilindungi oleh pamannya Abu Thalib. Selama kurang lebih 25 tahun Sayyidah Khadijah menemani Nabi Muhammad SAW dalm suka dan duka. Kepergian Abu Thalib dan Sayyidah Khadijah membuat Rasulullah sangat sedih. Siksaan yang ditimpakan oleh kaum Quraisy kepada beliau menjadi semakin berat dengan menghina, melecehkan, bahkan menyakiti Rasullah secara fisik.

D.   Hijrah ke Thaif
            Sikap permusuhan kaum Quraisy semakin menjadi-jadi. Dalam kondisi ini timbul keinginan Nabi Muhammad SAW untuk berlindung ke Tha’if, dengan harapan masyrakat Tha’if berkenan dengan dakwah islam.  Rasulullah pergi ke Tha’ifbersama Zaid bin Tsabit selama 10 hari untuk menyampaikan seruan Tauhid, akan tetapi lebih banyak penduduk Tha’if yang menolak dakwahnya.
            Penduduk Tha’if menyuruh anak-anak kecil untuk melempari Rasulullah dengan batu, sehingga kedua tumitnya berdarah. Akhirnya, Rasulullah kembali melalui jalan semula menuju Makkah dalam keadaan sedih. Lalu Malaikat Jibril bersama Malaikat penjaga gunung menghampirinya.
Jibril memanggil beliau dan berkata “sesungguhnya Allah telah mengutus kepadamu  Malaikat gunung untuk kamu suruh sesuai keinginanmu”.
Malaikat gunung berkata “hai Muhammad jika kamu mau aku akan meruntuhkan kedua benda keras ini (dua gunung yang mengelilingi Makkah) di atas mereka.
Nabi menjawab “justru saya mengharap agar allah mengeluarkan dari keturunan mereka, orang yang mau menyembah Allah Yang Maha Esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya”.

E.    Isra’ Mi’raj
a.       Pengertian Isra’ Mi’raj
                        Isra’ adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW di suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Mi’raj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsha menuju ke Sidratul Muntaha (Arsy) untuk menghadap Allah SWT dan melihat tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang agung. Disitulah Rasulullah menerima langsung dari Allah perintah shalat lima waktu.
     
b.      Latar Belakang Isra’ Mi’raj
     Yang melatar belakangi terjadinya peristiwa Isra’ Mi’raj, yaitu
-          Kematian Abu Thalibdan Khadijah
-          Rasulullahmendapatkanhinaan, penganiayaan, dansiksaandarikaumQuraisy
-          PengusiranolehkabilahTsaqifdariThaif

c.       Hikmah Isra’ mi’raj
      Hikmah yang dapat di ambil dari peristiwa Isra’ Mi’raj di antaranya:
-          Memberikan kekuatan batin kepada Rasulullah dalam menegakkan agama Allah.
-          Menguji keimanan atau kepercayaan  kaum muslim terhadap kejadian Isra’ Mi’raj.















2.      ISLAM PERIODE MADINAH
A.   Pengertian Hijrah
            Hijrah adalah berpindah dari kota Makkah ke kota Madinah pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama Hijrah, berteatan dengan tanggal 28 Juni (622 M). Tujuan Hijrahnya Rasulullah SAW dan umat Islam dari Makkah ke Madinah adalah sebagai berikut :
a.       Menyelamatkan diri dan umat Islam dari tekanan, ancaman, dan kekerasan kaum Quraisy.
b.      Agar memperoleh keamanan dan kebebasan dalam brdakwah serta beribadah, sehingga dapat meningkatkan usuha-usahanya dalam berjihad di Jalan Allah SWT untuk menegakkan dan meninggikan agamana-Nya (Islam).        

B.   Faktor Yang Mendorong Hijrah
            Diantara faktor yang mendorong hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Yatsrib antara lain sebagai berikut:
a.       Ada tanda-tanda baik pada perkembangan islam di Yatsrib.
b.      Rencana pembunuhan Nabi Muhammad SAW oleh kaum quraisy yang kesepekatannya diputuskan oleh pemuda-pemuda Quraisy di Darun Nadwah. Dengan hadiah-hadiah yang besar.
                        Rencana-rencana tersebut diketahui oleh Rasulullah, sehingga ketika hendak melakukan hijrah disuruhnya Ali bin Abi Thalib tidur di tempat tidur beliau untuk mengelabuhi para pemuda Quraisy. Ketika para pemuda Quraisy tertidur lelap, Rasulullah bersama Abu Bakar keluar dari Makkah menuju gua Tsaur untuk bersembunyi beberapa hari dengan mengendarai kuda yang telah disiapkan oleh Abu Bakar.
                        Pemuda Quraisy terkejut ketika mengetahui yang tidur di tempat tidur Rasulullah bukanlah Rasulullah melainkan Ali bin Abi Thalib, mereka mengejar dan menjelajahi seluruh kota Makkah, tapi hasilnya nihil. Dan ketika sampai ditempat dimana Rasulullah bersembunyi, kejadian luar biasa terjadi. Allah menepati janjinya melindungi Rasul-Nya. Dengan izin Allah SWT:
a.       Laba-laba dengan cepat membuat sarangnya berlapis-lapis di muka gua dan seakan-akan laba-laba tersebut sudah bersarang lama di sana.
b.      Pemuda-pemuda Quraisy  yang tangguh itu ternyata tidak berpikir, bahkan mereka dengan akalnya memastikan bahwa tidak mungkin Rasuullah masuk kedalamnya, dan jika mask pastilah sarang laba-laba itu rusak. Tanpa berfikir lama-lama merekapun pergi mencari Rasulullah ketempat lain.
            Tiga hari lamanya mereka bersembunyi di dalam gua itu. Setelah merasa aman, Nabi Muhammad SAW bersama Abu Bakar dengan bantuan Abdullah bin Abu Uraiqith sebagai penunjuk jalan meneruskan perjalanannya menulusuri panta Laut Merah.
C.   Strategi Dakwah Rasulullah
            Ketika Rasulullah tiba di Madinah, beliau membuat dasar-dasar dakwak islamiyah diantaranya :
a.       Membangun Masjid, karena masjid merupakan tempat yang sentral, selain bisa digunakan untuk tempat beliau berdakwah, masjid juga bisa digunakan sebagai benteng pertahanan.
b.      Memepersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar, dalam rangka memperkokoh daulah isla di Madinah dan memperteguh persatuan umat islam serta akrabnya hubungan Muhajirin dan Anshar. Diantara orang yang dipersaudarakan oleh Rasulullah adalah:
1.      Abu Bakar dan Haritsah bin Zaid
2.      Umar bin Khattab dan Mu’adz bin Jabal
3.      Utsman bin ‘Affan dan aus bin Tsabit
4.      Abdul Rahman bin Auf dan Sa’ad bin Rabi’

D.   Perang di Zaman Rasulullah
            Dalam kondisi yang rawan karena adanya ancaman terhadap eksistensi kaum muslimin di Madinah, terutama yang berasal dari pihak Quraisy yang tidak pernah berhentimemperdayai dan menggangu mereka, Allah menurunkan ayat yang mengizinkan kaum muslimin untuk berperang, yang berarti tidak bersifat wajib. Peperangn yang terjadi pada zaman Rasulullah diantaranya adalah:
a.       Badar
     Perang Badar terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 H yang bertepatan dengan 8 Januari 623 M. Kaum muslimin berjumlah 314 dan musuh berjumlah 1000 orang. Perang ini dimenangkan oleh kaum muslimin. Yang terbunuh dari pihak muslimin 14 orang dan dari pihak musuh 72 orang.
b.      Uhud
     Perang Uhud terjadi di bulan Sya’ban tahun 3 H. Entara muslim berjumlah 700 orang dan kaum kafir quraisy 3000 orang. Perang uhud dimenangkan oleh kaum kafir quraisy. Sebab-sebab kekalahan perang uhud di karenakan tidak adanya persatuan daam perang ini dan adanya pihak munafiq yang di pimpin oleh Abdullah bin Ubay.
c.       Khandaq
     Perang Khandaq terjadi di bulan Syawal tahun 5 H atau bertepatan 627 M. Bertempat di sebelah utara Madinah. Tentara muslim berjumlah 3000 orang dan tentara kafir 10.000 orang. Perang ini dimenangkanoleh kaum muslimin. Perang ini juga disebut perang Parit.
                        Selain perang yang disebut di atas masih banyak lagi peperangan yang lain, semua itu bisa dilihat di buku-buku Sirah Nabawiyah.
E.    Perjanjian Hudaibiyah
            Pada tahun ke-6 hijriah, nabi bersama pengikutnya berangkat ke Makkah untuk melakukan ibadah haji. Dalam perjalanan di suatu tempat yang bernama “Hudaibiyah”, rombongan Rasulullah dihadang oleh kaum kafir Quraisy Makkah. Mereka khawatir kaum muslimin akan menyerbu Makkah dan menegakkan bendera-bendera islam didalamnya. Akhirnya kaum kafir Quraisy meminta agar diadakan suatu perundingan. Permintaan itupun dikabulkan oleh Rasulullah. Maka terjadilah perundingan yang disebut “perjanjian Hudaibiyah”. Aapun hasil dari Perjanjian Hdaibiyah adalah sebagai berikut:
a.       Di adakannya gencata senjata selama 10 tahun, kedua belah pihak tidak boleh menyerang satu sama lain.
b.      Kaum muslimin tidak boleh melakukan ibadadah umroh pada tahun itu, akan tetapi boleh melakukannya pada tahun berikutnya.
c.       Untuk melaksanakan ibadah haji atau umroh hanya boleh berada di Makkah selama 3 hari dan tidak boleh membawa senjata.
d.      Orang yang ingin kembali ke Mekkah tidak boleh dihalangi oleh Rasulullah.
e.       Orang kafir Quraisy yang datang ke Madinah untuk masuk islam harus ditolak dan dikembalikan ke Makkah.
f.       Suku-suku arab lainnya, diberi kebebasan dalam memilih tempat tinggal yaitu di Makkah atau di Madinah.

F.    Fathu Makkah
             Salah satu isi perjanjian Hdaibiyah adalah tidak menyerang satu sama lain selama 10 tahun (gencatan senjata). Namun, perjanjian itu dikhianati oleh kaum Quraisy. Hal ini terjadi ketika Bani Bakr (sekutu Quraisy) terlibat perang dengan Bani Khuza’ah (sekutu kaum muslimin). Dalam peperangan ini Quraisy ikut bergabung dan membantu Bani Bakr, sehingga Bani Khuza’ah juga meminta bantuan kepada kaum muslimin.
            Lalu Rasulullah mengirim pasukan berkekuatan 10.000 tentara dan memerintahkan mereka untuk berkemah didekat kota Mekkah. Pada saat itu datanglah paman Nabi  Abbas untuk menyatakan islam, lalu kemudian disusul oleh oleh Abu Sufyan. Lalu mereka diizinkan kembali ke Mekkah. Sesampainya di Mekkah Abu sufyan mengatakan keislamannya dan memberitahu kaum Quraisy bahwa pasukan Rasulullah sangat besar dan kuat, mendengar cerita Abu Sufyan ini para tokoh Quraisy kehilangan semangat untuk mengangakat senjatanya  dan melawan Rasulullah.
           
            Dengan terjadinya peristiwa Fathu Makkah, banyak pembesar-pembesar Quraisy yang masuk islam diantaranya:
a.       Khalid bin Walid
b.      Amr bin Ash
c.       Utsman bin Thalhah

G.   Tahun Delegasi dan Haji Wada’
            Setelah penaklukan kota Mekkah dan perang Tabuk selesai, maka pada tahun 9 H berdatanganlah delegasi-delegasi bangsa arab dari berbagai penjuru menghadap nabi. Tahun 9 H ini terkenal dalam sejarah islam sebagai ‘Amul Wufud (tahun delegasi). Delegasi-delegasi itu datang dari berbagai macam golongan diantaranya:
a.       Bani Tamim
b.      Bani Amir
c.       Bani Hanifah
d.      Bani Abdul Qois
e.       Bani Hamdan, dll.
                        Pada tahun 10 H Rasulullah melakukan Haji Wada’ bersama 100.000 kaum muslimin. Di hadapan ribuan Jama’ah itu beliau berpidato yang isinya menjelaskan tentang nasehat-nasehat dan larangan-larangan dalam islam. Saat itu juga rasulullah mengucapkan salam perpisahan kepada semua kaum muslimin.
H.   Wafatnya Rasulullah
            Menjelang wafatnya Rasulullah SAW, Rasulullah meminta kepada isteri-isteriny ayang lain untuk dirawat di rumah Siti Aisyah binti Abu Bakar As-Shidiq. Ketika beliau sakit yang memimpin shalat jamaah pada saat itu Abu Bakar As-Shidiq. Keadaan itu membuat kaum muslimin cemas dan khawatir, sewaktu Nabi mengetahui kecemasan kaum muslimin beliau ingin menjumpai mereka. Dengan dipapah oleh Ali bin Abi Thalib, Nabi bersabda : “wahai manusia! Saya mendengar bahwa kalian semua merasa cemas kalau Nabimu meninggal dunia, pernahkah ada seorang Nabi yang hidup selamanya ? kalau ada, maka aku akan dapat pula hidup selamanya? Saya akan menemui Allah dan kalian akan menyusulku.”
            Rasulullah wafat pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun ke 11 H, bertepatan dengan tanggal 8 Juni 632 M, setelah mengalami sakit selama 13 hari dalam usia 63 tahun menurut perhitungan tahun Hijriah. Beliau meninggal di rumah Siti Aisyah dan dikuburkan disana.
                        Beliau meninggalkan dua aturan dan pedoman yang jelas dan pasti kebenarannya, yaitu Al-Qur’an dan Hadits.
           
I.       Hikmah Sejarah Dakwah Rasulullah SAW
            Hikmah dari sejarah dakwah dan pengembangan Islam pada periode Madinah, diantaranya sebagai berikut :
a.       Terjadinya persaudaraan yang dilakukan oleh  kaum Muhajirin dan Anshor.
b.      Sikap menjaga persatuan dan saling menghormati antar sesama pemeluk beragama
c.       Memahami bahwa umat Islam harus berpegang pada aturan Allah
d.      Menjaikan perjuangan Rasulullah sebagai sumber inspirasi dan motivasi dalam berdakwah


















BAB III
PENUTUP
1.      KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwasannya masa nabi Muhammad Saw terbagi menjadi dua fase (priode) yaitu Fase Makkah dan Madinah. Pada fase Makkah lebih ditekankan hanya pada bidang Dakwah, karena ini adalah masa-masa awal kelahiran agama Islam. Dakwah yang dilakukan oleh Nabi pada Fase ini terbagi menjadi dua yaitu secara sembunyi-sembunyi dean secara terang-terangan.
Pada fase Madinah ada beberapa bidang yang dikembangkan sebagai wujud dari upaya Nabi untuk membentuk Negara Islam diantaranya yaitu pembentukan sisitem sosial kemasyarakatan, militer, politik, dakwah, ekonomi, dan sumber pendapatan Negara. Pada fase ini Islam menjadi agama yang dipeluk oleh seluruh Jazirah Arab, sebagai tanda keberhasilan dakwah Nabi Muhammad.

2.      SARAN
Semoga dengan adanya makalah  ini, teman-teman dapat mengetahui bagaimana awal dakwah  yang dilakukan oleh Nabi agar kita bertambah cinta dengan beliau. Jangan pernah bosan untuk mempelajarinya, kerena di dalamnya terdapat ilmu­-ilmu. Terakhir, marilah kita teladani kehidupan beliau semampu kita
















DAFTAR PUSTAKA
1.      Al-Mubarakfuri, Shafiyyurahman. Ar-Rahiq Al-Makhtum-Sirah Nabawiyah.UmmulQura.
2.      Ismail, Faisal. 1998. Sejarah dan Kebudayaan Islam dari Zaman Permulaan Hingga Zaman Khulafaurasyidin. Yogyakarta : CV.Bina Usaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar