BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Sebagai seorang
muslim hendaknya kita mengetahui sejarah Islam padamasaNabi Muhammad SAW baik ketika
beliau berdakwah padaperiodeMakkah maupunperiodeMadinah. Oleh karena itu kami mencoba untuk mengingatkan kembali akan sejarah dan
perjalanan Nabi Muhammad SAW agar dapat selalu kita contoh dan kita teladani
dalam kehidupan sehari-hari. Telah kita ketahui bersama bahwa umat Islam pada
saat sekarang ini lebih banyak mengenal figur-figur yang sebenarnya tidak
pantas untuk di contoh dan ironisnya mereka sama sekali buta akan sejarah dan
kehidupan Nabi Muhammad SAW.
Oleh karena itu
kami mencoba untuk membuka, memaparkan tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW, dan
mudah-mudahan dengan adanya makalah ini menambah rasa kecintaan kita pada Nabi
Muhammad SAW.
2.
RUMUSAN MASALAH
a.
Bagaimanasejarah
Islam Di MasaNabi Muhammad Saw PadaFaseMakkah?
b.
Bagaimanasejarah
Islam Di MasaNabi Muhammad Saw PadaFaseMadinah?
3.
TUJUAN PENULISAN
a.
Untukmengetahuisejarah Islam di masaNabi Muhammad SAW
padaperiodeMakkah.
b.
Untukmengetahuisejarah
Islam di masaNabi Muhammad SAW padaperiodeMadinah.
4.
MANFAAT
PENULISAN
adapun
manfaat yang akan diperoleh dari karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
a. Memahami sejarah
islam di masa Nabi
b. Mampu
mengedintifikasi akhlaq Nabi
c. Memahami strategi
dakwah, politik, kemiliteran dan berbagai macam kebijakan-kebjakan yang telah
dikeluarkan oleh Nabi
BAB II
PEMBAHASAN
1.
ISLAM PERIODE MAKKAH
A.
Perkembangan
Islam
Menjelangusia 40 tahun, Rasulullah SAW seringberkhalwat
di GuaHirauntukmemohonpetunjukkepada Allah SWT mengenaicaramemperbaikikeadaanbangsa
Arab yang semakin memprihatinkan.
Hinggapadasuatusaat, ketikabeliauberkhalwatlebihdarisatubulanlamanya,
tepatpadatanggal 17 Ramadhantahun 610 M datanglahMalaikatJibrilkepadaNabi
Muhammad SAW di dalamGuaHirauntukmenyampaikanwahyupertama, yaituSurat
Al-Alaqayat 1-5.
Setelahturunwahyutersebut,
Rasulullahmerasakebingungantentangapa yang harusdilakukan,
sebabbelumadaperintah yang
jelastentangtugas-tugasnyasebagaiRasulAllah.Kondisidemikianituberlangsung lama,
hinggaRasulullah SAW hampirberputusasa, sebabwahyuberikutnya yang
beliautunggu-tunggubelumkunjungdatang. Setelahpenantianlama, akhirnyawahyukeduaditerimanya,
yaituSurat Al-Mudatstsirayat 1-7 yang menjadiperintahbagiNabi Muhammad
untukmulaiberdakwah.
Sebelummasamasuknya
Islam, kebanyakankaum Arab
beribadatdengancaramelakukanpenyembahanberhaladanmerekamenjadikanKa’bahsebagaipusatperibadatanmereka,.
Hal tersebutbisadikatakansudahcukup lama berlangsungsampaiakhirnyaNabi Muhammad
datangdenganmembawakeyakinanbaru, yaituKetauhidan.
Tentunyahaltersebuttidaksemerta-mertadapatdenganmudahditerimabahkanditolakolehkaumQuraisy.
Banyakalasanbagimerekauntukmenolakkeyakinan yang dibawaolehNabi Muhammad,
salahsatunyaadalahkepercayaan yang merekayakinitelahtertanamkuat,
merasatelahmenghalangimatapencaharian para pemahatpatung,
tidaksetujudenganpersamaanhakantarahambasahayadengan para bangsawan, danmenolakajarantentangkebangkitandanpembalasanhariakhir.
KarenareaksikerasdarikaumQuraisyitulah
yang menghambatdakwahNabi Muhammad SAW danmengancamkeselamatanNabi Muhammad SAW
sehinggapadaakhirnyaNabi Muhammad SAW harusmelakukan system
dakwahsembunyi-sembunyidanterbatas.
B.
PeriodeDakwah
a.
Sembunyi-Sembunyi
Sejakturunwahyuyang
keduatersebut, Rasulullah SAW melakukandakwahsecarasembunyi-sembunyi.
SasarandakwahRasulullahsecarasembunyi-sembunyiadalah
para kerabatnyadansahabat-sahabat yang percayaterhadapkebenaranrisalahnya.
Rasulullah SAW menyerumerekauntukmenyembah Allah SWT dantidakmenyekutukan-Nya.
SelamatigatahunRasulullah
SAW menyampaikandakwah Islam, memperkenalkan agama Islam kepadamasyarakatMakkahsecarasembunyi-sembunyi.
MeskipunkebanyakanmasyarakatMakkahmasihmenolak agama Islam,
namunberkatkegigihandakwahNabi Muhammad SAW terhadapmereka, akhirnyabanyak pula
tertarikdanmenyatakandirimasuk Islam.
Merekakhusunyaberasaldarisanakkeluargadansahabat-sahabatNabi Muhammad SAW yang
sebelumnyamemangsudahtertarikdankagumterhadapakhlakdankepribadianNabi Muhammad
SAW, seperti Khadijah bintiKhuwailid, Ali bin AbiThalib, Abu Bakar As-Shidiq,
Zaid bin Haritsah,dll. Merekaitukemudiandikenaldenganistilah
“As-SabiqunalAwwalun”. Merekalah yang dipersiapkan untuk menjadi juru dakwah dalam menyampaikan
ajaran Islam berikutnya. Rumah Al-Arqam bin Abil Arqam dijadikan sebagai markas
dakwah Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan Baitul Arqam.
Setelahbeberapa lama
dakwahsecarasembunyi-sembunyidilaksanakan, turunlahperintah agar Nabi Muhammad
SAW melakukandakwahsecaraterang-terangan. Wahyu yang memerintahkan demikian itu adalah
firman Allah dalm surah Al-Hijr 94.
b.
Terang-Terangan
DenganturunnyaperintahkepadaNabi Muhammad SAW
untukmulaiberdakwahsecaraterang-terangan, awalnyaNabi Muhammad
mengundangdanmenyerupadakerabatdariBani Abdul Muthalib,
tetapimerekasemuamenolak, kecuali Ali bin AbiThalib.
Langkahberikutnya
yang ditempuhNabi Muhammad SAW
adalahmulaimenyerupadamasyarakatumumdenganmengundangseluruhpendudukkotaMakkah
di bukitShafa, kemudianbeliaumenyampaikandakwahnya di atasbukitituserayaberkata
:
“Apakah kalian percaya,
jikasayakatakan di balikbukitituterdapatpasukankuda yang akanmenyerangkita ?”
Denganserentakmereka menjawab “kami percaya dan tidak meragukan sama
sekali, sebab selama ini tidak pernah melihat engkau berdusta”
Kemudian Rasulullah
mengatakan “selamatkanlah diri kalian dari api neraka, sesungguhnya aku
memberi peringatan kepada kalian tentang siksaan Allah yang amal pedih,
mengajak kalian untuk menyembah Allah, Tuhanku dan Tuhan kalian yang
menciptakan alam semesta dan yang kamu sembah. Jadi tinggalakanlah Lata, ‘Uzza,
Hubal, da Manat serta berhala-berhala sesembahan kalian”. Belum selesai
Nabi Muhammad berkata, Abu Lahab berteriak dan memotong ucapan Nabi dengan
mengumpat “celakalah kamu Muhammad! Apakah hanya untuk ini kamu kumpulkan
kami semua?”. Setelah kejadian ini Allah menurunkan Surah Al-Lahab.
Dalamdakwahsecaraterang-terangan,
Rasulullahmendapatkanperlakuan yang burukdarikaumQuraisy, karenamelihatsemakinbertambahnyapengikutNabi.
C.
Tahun Duka Cita Rasulullah
Setelah dakwah Nabi Muhammad SAW berangsung kurang lebih
10 tahun, beliau kehilangan dua orang yang sangat penting dalam melaksanakan
tugasnya menyiarkan agama Islam, yaitu kematian pamannya Abu Thalib dan
istrinya Sayyidah Khadijah. Tahun ini disebut tahun duka cita atau “Amul
Huzni.
Sejak
masa remaja hingga menjadi Nabi, Rasulullah dibimbing dan dilindungi oleh
pamannya Abu Thalib. Selama kurang lebih 25 tahun Sayyidah Khadijah menemani
Nabi Muhammad SAW dalm suka dan duka. Kepergian Abu Thalib dan Sayyidah
Khadijah membuat Rasulullah sangat sedih. Siksaan yang ditimpakan oleh kaum
Quraisy kepada beliau menjadi semakin berat dengan menghina, melecehkan, bahkan
menyakiti Rasullah secara fisik.
D. Hijrah ke Thaif
Sikap
permusuhan kaum Quraisy semakin menjadi-jadi. Dalam kondisi ini timbul
keinginan Nabi Muhammad SAW untuk berlindung ke Tha’if, dengan harapan
masyrakat Tha’if berkenan dengan dakwah islam.
Rasulullah pergi ke Tha’ifbersama Zaid bin Tsabit selama 10 hari untuk
menyampaikan seruan Tauhid, akan tetapi lebih banyak penduduk Tha’if yang
menolak dakwahnya.
Penduduk Tha’if menyuruh anak-anak
kecil untuk melempari Rasulullah dengan batu, sehingga kedua tumitnya berdarah.
Akhirnya, Rasulullah kembali melalui jalan semula menuju Makkah dalam keadaan
sedih. Lalu Malaikat Jibril bersama Malaikat penjaga gunung menghampirinya.
Jibril
memanggil beliau dan berkata “sesungguhnya Allah telah mengutus
kepadamu Malaikat gunung untuk kamu
suruh sesuai keinginanmu”.
Malaikat
gunung berkata “hai Muhammad jika kamu mau aku akan meruntuhkan kedua benda
keras ini (dua gunung yang mengelilingi Makkah) di atas mereka.
Nabi
menjawab “justru saya mengharap agar allah mengeluarkan dari keturunan
mereka, orang yang mau menyembah Allah Yang Maha Esa yang tidak ada sekutu
bagi-Nya”.
E.
Isra’ Mi’raj
a. Pengertian Isra’
Mi’raj
Isra’
adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW di suatu malam dari Masjidil Haram ke
Masjidil Aqsha. Mi’raj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsha
menuju ke Sidratul Muntaha (Arsy) untuk menghadap Allah SWT dan melihat
tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang agung. Disitulah Rasulullah menerima
langsung dari Allah perintah shalat lima waktu.
b.
Latar Belakang Isra’ Mi’raj
Yang melatar belakangi terjadinya peristiwa Isra’ Mi’raj,
yaitu
-
Kematian Abu
Thalibdan Khadijah
-
Rasulullahmendapatkanhinaan,
penganiayaan, dansiksaandarikaumQuraisy
-
PengusiranolehkabilahTsaqifdariThaif
c.
Hikmah Isra’ mi’raj
Hikmah yang dapat
di ambil dari peristiwa Isra’ Mi’raj di antaranya:
-
Memberikan kekuatan batin kepada Rasulullah dalam
menegakkan agama Allah.
-
Menguji keimanan atau kepercayaan kaum muslim terhadap kejadian Isra’ Mi’raj.
2.
ISLAM PERIODE MADINAH
A.
Pengertian Hijrah
Hijrah adalah berpindah dari kota
Makkah ke kota Madinah pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama Hijrah,
berteatan dengan tanggal 28 Juni (622 M). Tujuan Hijrahnya Rasulullah SAW dan
umat Islam dari Makkah ke Madinah adalah sebagai berikut :
a.
Menyelamatkan diri dan umat Islam dari tekanan, ancaman,
dan kekerasan kaum Quraisy.
b. Agar memperoleh
keamanan dan kebebasan dalam brdakwah serta beribadah, sehingga dapat
meningkatkan usuha-usahanya dalam berjihad di Jalan Allah SWT untuk menegakkan
dan meninggikan agamana-Nya (Islam).
B.
Faktor Yang Mendorong Hijrah
Diantara faktor yang mendorong
hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Yatsrib antara lain sebagai berikut:
a. Ada tanda-tanda
baik pada perkembangan islam di Yatsrib.
b. Rencana pembunuhan Nabi
Muhammad SAW oleh kaum quraisy yang kesepekatannya diputuskan oleh
pemuda-pemuda Quraisy di Darun Nadwah. Dengan hadiah-hadiah yang besar.
Rencana-rencana
tersebut diketahui oleh Rasulullah, sehingga ketika hendak melakukan hijrah
disuruhnya Ali bin Abi Thalib tidur di tempat tidur beliau untuk mengelabuhi
para pemuda Quraisy. Ketika para pemuda Quraisy tertidur lelap, Rasulullah
bersama Abu Bakar keluar dari Makkah menuju gua Tsaur untuk bersembunyi
beberapa hari dengan mengendarai kuda yang telah disiapkan oleh Abu Bakar.
Pemuda
Quraisy terkejut ketika mengetahui yang tidur di tempat tidur Rasulullah
bukanlah Rasulullah melainkan Ali bin Abi Thalib, mereka mengejar dan
menjelajahi seluruh kota Makkah, tapi hasilnya nihil. Dan ketika sampai
ditempat dimana Rasulullah bersembunyi, kejadian luar biasa terjadi. Allah
menepati janjinya melindungi Rasul-Nya. Dengan izin Allah SWT:
a. Laba-laba dengan
cepat membuat sarangnya berlapis-lapis di muka gua dan seakan-akan laba-laba
tersebut sudah bersarang lama di sana.
b. Pemuda-pemuda
Quraisy yang tangguh itu ternyata tidak
berpikir, bahkan mereka dengan akalnya memastikan bahwa tidak mungkin Rasuullah
masuk kedalamnya, dan jika mask pastilah sarang laba-laba itu rusak. Tanpa
berfikir lama-lama merekapun pergi mencari Rasulullah ketempat lain.
Tiga
hari lamanya mereka bersembunyi di dalam gua itu. Setelah merasa aman, Nabi
Muhammad SAW bersama Abu Bakar dengan bantuan Abdullah bin Abu Uraiqith sebagai
penunjuk jalan meneruskan perjalanannya menulusuri panta Laut Merah.
C.
Strategi Dakwah Rasulullah
Ketika Rasulullah tiba di Madinah,
beliau membuat dasar-dasar dakwak islamiyah diantaranya :
a. Membangun Masjid,
karena masjid merupakan tempat yang sentral, selain bisa digunakan untuk tempat
beliau berdakwah, masjid juga bisa digunakan sebagai benteng pertahanan.
b. Memepersaudarakan
kaum Muhajirin dan Anshar, dalam rangka memperkokoh daulah isla di Madinah dan
memperteguh persatuan umat islam serta akrabnya hubungan Muhajirin dan Anshar.
Diantara orang yang dipersaudarakan oleh Rasulullah adalah:
1. Abu Bakar dan
Haritsah bin Zaid
2. Umar bin Khattab
dan Mu’adz bin Jabal
3. Utsman bin ‘Affan
dan aus bin Tsabit
4. Abdul Rahman bin
Auf dan Sa’ad bin Rabi’
D.
Perang di Zaman Rasulullah
Dalam kondisi yang rawan karena
adanya ancaman terhadap eksistensi kaum muslimin di Madinah, terutama yang
berasal dari pihak Quraisy yang tidak pernah berhentimemperdayai dan menggangu
mereka, Allah menurunkan ayat yang mengizinkan kaum muslimin untuk berperang,
yang berarti tidak bersifat wajib. Peperangn yang terjadi pada zaman Rasulullah
diantaranya adalah:
a. Badar
Perang Badar terjadi pada tanggal 17
Ramadhan tahun 2 H yang bertepatan dengan 8 Januari 623 M. Kaum muslimin
berjumlah 314 dan musuh berjumlah 1000 orang. Perang ini dimenangkan oleh kaum
muslimin. Yang terbunuh dari pihak muslimin 14 orang dan dari pihak musuh 72
orang.
b. Uhud
Perang Uhud terjadi di bulan Sya’ban tahun
3 H. Entara muslim berjumlah 700 orang dan kaum kafir quraisy 3000 orang.
Perang uhud dimenangkan oleh kaum kafir quraisy. Sebab-sebab kekalahan perang
uhud di karenakan tidak adanya persatuan daam perang ini dan adanya pihak
munafiq yang di pimpin oleh Abdullah bin Ubay.
c. Khandaq
Perang Khandaq terjadi di bulan Syawal
tahun 5 H atau bertepatan 627 M. Bertempat di sebelah utara Madinah. Tentara
muslim berjumlah 3000 orang dan tentara kafir 10.000 orang. Perang ini
dimenangkanoleh kaum muslimin. Perang ini juga disebut perang Parit.
Selain perang yang
disebut di atas masih banyak lagi peperangan yang lain, semua itu bisa dilihat
di buku-buku Sirah Nabawiyah.
E.
Perjanjian Hudaibiyah
Pada tahun ke-6 hijriah, nabi
bersama pengikutnya berangkat ke Makkah untuk melakukan ibadah haji. Dalam
perjalanan di suatu tempat yang bernama “Hudaibiyah”, rombongan Rasulullah
dihadang oleh kaum kafir Quraisy Makkah. Mereka khawatir kaum muslimin akan
menyerbu Makkah dan menegakkan bendera-bendera islam didalamnya. Akhirnya kaum
kafir Quraisy meminta agar diadakan suatu perundingan. Permintaan itupun
dikabulkan oleh Rasulullah. Maka terjadilah perundingan yang disebut
“perjanjian Hudaibiyah”. Aapun hasil dari Perjanjian Hdaibiyah adalah sebagai
berikut:
a. Di adakannya
gencata senjata selama 10 tahun, kedua belah pihak tidak boleh menyerang satu
sama lain.
b. Kaum muslimin tidak
boleh melakukan ibadadah umroh pada tahun itu, akan tetapi boleh melakukannya
pada tahun berikutnya.
c. Untuk melaksanakan
ibadah haji atau umroh hanya boleh berada di Makkah selama 3 hari dan tidak
boleh membawa senjata.
d. Orang yang ingin
kembali ke Mekkah tidak boleh dihalangi oleh Rasulullah.
e. Orang kafir Quraisy
yang datang ke Madinah untuk masuk islam harus ditolak dan dikembalikan ke
Makkah.
f. Suku-suku arab
lainnya, diberi kebebasan dalam memilih tempat tinggal yaitu di Makkah atau di
Madinah.
F.
Fathu Makkah
Salah satu isi perjanjian Hdaibiyah adalah
tidak menyerang satu sama lain selama 10 tahun (gencatan senjata). Namun,
perjanjian itu dikhianati oleh kaum Quraisy. Hal ini terjadi ketika Bani Bakr
(sekutu Quraisy) terlibat perang dengan Bani Khuza’ah (sekutu kaum muslimin).
Dalam peperangan ini Quraisy ikut bergabung dan membantu Bani Bakr, sehingga
Bani Khuza’ah juga meminta bantuan kepada kaum muslimin.
Lalu Rasulullah mengirim pasukan
berkekuatan 10.000 tentara dan memerintahkan mereka untuk berkemah didekat kota
Mekkah. Pada saat itu datanglah paman Nabi
Abbas untuk menyatakan islam, lalu kemudian disusul oleh oleh Abu
Sufyan. Lalu mereka diizinkan kembali ke Mekkah. Sesampainya di Mekkah Abu
sufyan mengatakan keislamannya dan memberitahu kaum Quraisy bahwa pasukan
Rasulullah sangat besar dan kuat, mendengar cerita Abu Sufyan ini para tokoh
Quraisy kehilangan semangat untuk mengangakat senjatanya dan melawan Rasulullah.
Dengan terjadinya peristiwa Fathu
Makkah, banyak pembesar-pembesar Quraisy yang masuk islam diantaranya:
a. Khalid bin Walid
b. Amr bin Ash
c. Utsman bin Thalhah
G.
Tahun Delegasi dan Haji Wada’
Setelah penaklukan kota Mekkah dan
perang Tabuk selesai, maka pada tahun 9 H berdatanganlah delegasi-delegasi
bangsa arab dari berbagai penjuru menghadap nabi. Tahun 9 H ini terkenal dalam
sejarah islam sebagai ‘Amul Wufud (tahun delegasi). Delegasi-delegasi
itu datang dari berbagai macam golongan diantaranya:
a. Bani Tamim
b. Bani Amir
c. Bani Hanifah
d. Bani Abdul Qois
e.
Bani Hamdan, dll.
Pada
tahun 10 H Rasulullah melakukan Haji Wada’ bersama 100.000 kaum muslimin. Di
hadapan ribuan Jama’ah itu beliau berpidato yang isinya menjelaskan tentang
nasehat-nasehat dan larangan-larangan dalam islam. Saat itu juga rasulullah
mengucapkan salam perpisahan kepada semua kaum muslimin.
H.
Wafatnya Rasulullah
Menjelang wafatnya Rasulullah SAW,
Rasulullah meminta kepada isteri-isteriny ayang lain untuk dirawat di rumah
Siti Aisyah binti Abu Bakar As-Shidiq. Ketika beliau sakit yang memimpin shalat
jamaah pada saat itu Abu Bakar As-Shidiq. Keadaan itu membuat kaum muslimin
cemas dan khawatir, sewaktu Nabi mengetahui kecemasan kaum muslimin beliau
ingin menjumpai mereka. Dengan dipapah oleh Ali bin Abi Thalib, Nabi bersabda :
“wahai manusia! Saya mendengar bahwa kalian semua merasa cemas kalau Nabimu
meninggal dunia, pernahkah ada seorang Nabi yang hidup selamanya ? kalau ada,
maka aku akan dapat pula hidup selamanya? Saya akan menemui Allah dan kalian
akan menyusulku.”
Rasulullah wafat pada hari Senin
tanggal 12 Rabiul Awal tahun ke 11 H, bertepatan dengan tanggal 8 Juni 632 M,
setelah mengalami sakit selama 13 hari dalam usia 63 tahun menurut perhitungan
tahun Hijriah. Beliau meninggal di rumah Siti Aisyah dan dikuburkan disana.
Beliau meninggalkan dua
aturan dan pedoman yang jelas dan pasti kebenarannya, yaitu Al-Qur’an dan
Hadits.
I.
Hikmah Sejarah Dakwah Rasulullah SAW
Hikmah
dari sejarah dakwah dan pengembangan Islam pada periode Madinah, diantaranya
sebagai berikut :
a.
Terjadinya persaudaraan yang dilakukan oleh kaum Muhajirin dan Anshor.
b.
Sikap menjaga persatuan dan saling menghormati antar
sesama pemeluk beragama
c.
Memahami bahwa umat Islam harus berpegang pada aturan
Allah
d.
Menjaikan perjuangan Rasulullah sebagai sumber inspirasi
dan motivasi dalam berdakwah
BAB
III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwasannya masa nabi
Muhammad Saw terbagi menjadi dua fase (priode) yaitu Fase Makkah dan Madinah.
Pada fase Makkah lebih ditekankan hanya pada bidang Dakwah, karena ini adalah
masa-masa awal kelahiran agama Islam. Dakwah yang dilakukan oleh Nabi pada Fase
ini terbagi menjadi dua yaitu secara sembunyi-sembunyi dean secara
terang-terangan.
Pada fase Madinah ada beberapa bidang yang dikembangkan sebagai wujud dari
upaya Nabi untuk membentuk Negara Islam diantaranya yaitu pembentukan sisitem
sosial kemasyarakatan, militer, politik, dakwah, ekonomi, dan sumber pendapatan
Negara. Pada fase ini Islam menjadi agama yang dipeluk oleh seluruh Jazirah
Arab, sebagai tanda keberhasilan dakwah Nabi Muhammad.
2.
SARAN
Semoga dengan adanya
makalah ini, teman-teman dapat mengetahui
bagaimana awal dakwah yang dilakukan
oleh Nabi agar kita bertambah cinta dengan beliau. Jangan pernah bosan untuk
mempelajarinya, kerena di dalamnya terdapat ilmu-ilmu. Terakhir, marilah kita
teladani kehidupan beliau semampu kita
DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Mubarakfuri, Shafiyyurahman. Ar-Rahiq
Al-Makhtum-Sirah Nabawiyah.UmmulQura.
2. Ismail, Faisal.
1998. Sejarah dan Kebudayaan Islam dari Zaman Permulaan Hingga Zaman
Khulafaurasyidin. Yogyakarta : CV.Bina Usaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar