Resume dari Buku METOPEN al-Qur'an dan Tafsir: DR. H. Abdul Mustaqim
A.
Pengertian
Living Qur’an
Adalah
fenomena interaksi atau praktik resepsi masyarakat muslim terhadap al-Qur’an,
baik dalam bentuk membaca, memahami dan mengamalkan, maupun dalam bentuk resepsi
sosial-kultural. Hal ini dapat dilihat dari berbagai model pembacaan al-Qur’an,
mulai yang berorientasi pada pemahaman dan pendalamann maknanya, sampai yang
sekedar membaca al-Qur’an sebagai ibadah ritual atau bahkan untuk mendatangkan
kekuatan magis atau terapi pengobatan, dsb.
Al-Qur’an
tidak hanya direspon oleh muslim, tetapi juga kaum orientalis meskipun tujuan
studis mereka berbeda, yang cenderung memperlakukan al-Qur’an sebagai kitab
suci yang menarik untuk diteliti.
B.
Arti
Penting Kajian Living Qur’an
a.
Tafsir
bisa berupa respons atau atau praktik perilaku suatau masyarakat yang
diinspirasi oleh kehadiran al-Qur’an
b.
Kepentingan
dakwah dan pemberdayaan masyarakat, sehingga mereka lebih maksimal dalam
mengapresiasi al-Qur’an
c.
Paradigma
baru bagi pengembangan kajian al-Qur’an di era kontemporer
C.
Bagaimana
Penelitian Living Qur’an
Metode
kualitatif lebih tepat dipakai untuk meneliti Living Qur’an. Unsur-unsurnya:
a.
Lokasi
Mengemukakan
lokasi penelitian dengan menyebutkan lokasi, missal desa, komunitas atau
kelompok tertentu.
b.
Pendekatan
dan Perspektif
Mengemukakan
bahwa data yang dikumpulkan berupa deskripsi, uraian detail.
c.
Teknik
Pengumpulan Data
Melalui
teknik wawancara yang mendalam, agar informan lebih terbuka dan leluasa dalam
meberikan informasi atau data untuk mengemukakan pengetahuan dan pengalamannya. Antara lain:
1.
Identitas:
tempat tinggal, keluarga, pekerjaan, asal daerah,dll
2.
Pengalaman:
aktivitas sehari-hari, sekolah, pengalaman, dll
3.
Pengetahuan:
sesuatu yang paling diketahui tentang peristiwa, fakta informasi tertentu, dll
4.
Pandangan:
pendapat, persepsi, pemikiran filosofi, dll
5.
Perasaan:
pengalaman senang, tidak senang, tenang, dll
6.
Pengalaman
penginderaan: melihat, mendengar, menyentuh, dll
d.
Unit
Analisis Data, Kriteria, Cara Penetapan Jumlah Informan
Satuan
yang diteliti bisa berupa individu, kelompok, benda atau suatu latar peristiwa
sosial.
e.
Strategi
Pengumpulan Data
Peneliti
merencanakan turun ke lapangan, lalu menetapkan siapa yang akan dijadikan
informan-awal atau informan-kunci.
f.
Penyajian
Data
Terdiri dari
hasil analisis data berupa cerita rinci para informan sesuai dengan ungkapan
atau pandangan mereka apa adanya tanpa ada komentar, evaluasi dan interpretasi.
Yang kedua berupa pembahasan yakni diskusi antara data temuan dengan
teori-teori yang digunakan.